Tomohon (ANTARA) -
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta warga mewaspadai potensi ancaman erupsi freatik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (letusan yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik-magmatik," kata Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam laporan peningkatan aktivitas yang dibagikan Ketua Pos PGA Lokon, Farid R Bina di Tomohon, Senin.
Letusan-letusan dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapili sampai bongkah dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba.
"Masyarakat yang berada di sekitar alur Sungai Pasahapen agar mewaspadai terjadinya awan panas," ajaknya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual aktivitas Gunung Lokon, teramati embusan asap berwarna putih tipis hingga tebal dengan tinggi maksimum sekitar 500 meter di atas kawah.
Kegempaan Gunung Lokon didominasi oleh gempa vulkanik dangkal (VB) dan gempa embusan, katanya.
Dilihat dari data rekaman kegempaan cenderung adanya peningkatan yang signifikan, sejak 13 Juni 2023 pukul 18:50 WITA mulai terekam adanya gempa tremor dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan lama gempa 7.200 detik.
Jumlah gempa hingga 16 Juli 2023 masih tinggi dibanding sebelum Juni 2023, dari data tersebut jelas telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di bagian permukaan setelah terekamnya gempa tremor.
"Ancaman bahaya untuk saat ini adalah terjadinya letusan freatik hingga magmatik dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba," katanya menambahkan.
Musim hujan masih tetap berlangsung di sekitar Gunung Lokon, masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya lahar hujan pada alur Sungai Pasahapen juga alur sungai lainnya yang berhulu di puncak.
"Batuan terdiri dari material letusan yang bersifat lepas, mudah terbawa oleh aliran air yang berkembang menjadi lahar hujan," jelasnya.
Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Lokon dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level IlI (siaga) terhitung mulai tanggal 17 Juli 2023 pukul 18:00 WITA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi: Waspadai erupsi freatik Gunung Lokon
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta warga mewaspadai potensi ancaman erupsi freatik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara.
"Potensi ancaman bahaya aktivitas Gunung Lokon untuk saat ini adalah terjadinya erupsi freatik (letusan yang diakibatkan kontak uap magma dengan air hidrotermal) secara tiba-tiba dan dapat diikuti dengan erupsi freatomagmatik-magmatik," kata Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto dalam laporan peningkatan aktivitas yang dibagikan Ketua Pos PGA Lokon, Farid R Bina di Tomohon, Senin.
Letusan-letusan dapat disertai dengan lontaran material pijar berukuran lapili sampai bongkah dan hujan abu tebal dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba.
"Masyarakat yang berada di sekitar alur Sungai Pasahapen agar mewaspadai terjadinya awan panas," ajaknya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual aktivitas Gunung Lokon, teramati embusan asap berwarna putih tipis hingga tebal dengan tinggi maksimum sekitar 500 meter di atas kawah.
Kegempaan Gunung Lokon didominasi oleh gempa vulkanik dangkal (VB) dan gempa embusan, katanya.
Dilihat dari data rekaman kegempaan cenderung adanya peningkatan yang signifikan, sejak 13 Juni 2023 pukul 18:50 WITA mulai terekam adanya gempa tremor dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan lama gempa 7.200 detik.
Jumlah gempa hingga 16 Juli 2023 masih tinggi dibanding sebelum Juni 2023, dari data tersebut jelas telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di bagian permukaan setelah terekamnya gempa tremor.
"Ancaman bahaya untuk saat ini adalah terjadinya letusan freatik hingga magmatik dengan atau tanpa diikuti aliran awan panas letusan secara tiba-tiba," katanya menambahkan.
Musim hujan masih tetap berlangsung di sekitar Gunung Lokon, masyarakat diimbau mewaspadai terjadinya lahar hujan pada alur Sungai Pasahapen juga alur sungai lainnya yang berhulu di puncak.
"Batuan terdiri dari material letusan yang bersifat lepas, mudah terbawa oleh aliran air yang berkembang menjadi lahar hujan," jelasnya.
Hasil evaluasi aktivitas vulkanik secara visual dan instrumental menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Lokon dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level IlI (siaga) terhitung mulai tanggal 17 Juli 2023 pukul 18:00 WITA.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi: Waspadai erupsi freatik Gunung Lokon