Manado (ANTARA) - Sejumlah kali atau sungai yang berhulu dari puncak kawah Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara menjadi sasaran guguran lava pijar.
"Jarak luncurnya bervariasi," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Minggu.
Dia menjelaskan, dalam laporan pengamatan pukul 12.00 - 18.00 Wita, guguran lava ke arah Kali Kahetang menjadi yang terjauh yaitu 1.000 - 1.750 meter.
Sementara, ke arah Kali Batuawang sekitar 1.000 meter, ke arah Kali Batang lebih kurang 700 meter, ke arah Kali Timbelang dan Kali Beha Barat antara 700 - 1000 meter.
Dia mengatakan, pada pukul 05.50 WITA teramati asap di lereng Beha Barat, selanjutnya lava pijar ke arah barat daya sampai tenggara.
"Ada beberapa titik leleran lava berada pada lereng terjal dan sering terjadi guguran lava. Arah luncurannya berubah-ubah," ujarnya.
Dia menyebutkan, pada periode pengamatan ini aktivitas gempa guguran berkurang dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya pukul 00.00 - 06.00 Wita dan pukul 06.00 - 12.00 Wita.
Hingga pukul 06.00 Wita terekam sebanyak 65 kali gempa guguran, kemudian pukul 12.00 Wita sebanyak 42 kali gempa guguran, sementara hingga pukul 18.00 Wita terekam sebanyak 15 kali gempa guguran.
"Kami berharap warga tetap waspada untuk aktivitas Gunung Karangetang yang saat ini berstatus siaga level III. Mari tetap mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan," katanya menambahkan.
"Jarak luncurnya bervariasi," kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Minggu.
Dia menjelaskan, dalam laporan pengamatan pukul 12.00 - 18.00 Wita, guguran lava ke arah Kali Kahetang menjadi yang terjauh yaitu 1.000 - 1.750 meter.
Sementara, ke arah Kali Batuawang sekitar 1.000 meter, ke arah Kali Batang lebih kurang 700 meter, ke arah Kali Timbelang dan Kali Beha Barat antara 700 - 1000 meter.
Dia mengatakan, pada pukul 05.50 WITA teramati asap di lereng Beha Barat, selanjutnya lava pijar ke arah barat daya sampai tenggara.
"Ada beberapa titik leleran lava berada pada lereng terjal dan sering terjadi guguran lava. Arah luncurannya berubah-ubah," ujarnya.
Dia menyebutkan, pada periode pengamatan ini aktivitas gempa guguran berkurang dibandingkan dengan periode pengamatan sebelumnya pukul 00.00 - 06.00 Wita dan pukul 06.00 - 12.00 Wita.
Hingga pukul 06.00 Wita terekam sebanyak 65 kali gempa guguran, kemudian pukul 12.00 Wita sebanyak 42 kali gempa guguran, sementara hingga pukul 18.00 Wita terekam sebanyak 15 kali gempa guguran.
"Kami berharap warga tetap waspada untuk aktivitas Gunung Karangetang yang saat ini berstatus siaga level III. Mari tetap mematuhi radius bahaya yang direkomendasikan," katanya menambahkan.