Tomohon (ANTARA) - Pihak Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) berharap warga tiga kelurahan yang tinggal di radius bahaya, mewaspadai erupsi Gunung Lokon.
"Jadi pos pengamatan gunung api sudah memberikan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Lokon, saat ini waspada level II, status ini sudah berlangsung lama tapi beberapa hari terakhir ini mulai ada peningkatan," kata Camat Tomohon Utara Ricky Supit di Tomohon, Sabtu.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini, kata dia, harus diwaspadai warga yang tinggal di Kelurahan Kinilow I, Kelurahan Kinilow, dan Kelurahan Kakaskasen I.
Apalagi, kata dia, di tiga kelurahan tersebut ada sebagian masyarakat yang mata pencaharian menjadi pemecah batu di lokasi tambang yang tak jauh dari kawah Gunung Lokon.
Ia menjelaskan terkait dengan kewaspadaan yang penting diingatkan kepada mereka sehingga warga tidak terlalu jauh beraktivitas mendekati kawah karena sewaktu-waktu terjadi letusan warga masih bisa mencari tempat yang lebih aman untuk berlindung.
"Memang banyak yang beraktivitas sebagai penambang batu, tidak dilarang atau menghentikan aktivitas pekerjaannya, akan tetapi perlu berhati-hati," ajaknya.
Bila mencium bau belerang atau gas yang diduga beracun, kata dia, mereka harus segera turun dari lokasi penambangan agar tidak membahayakan keselamatan diri.
"Pemerintah kecamatan juga akan memantau aktivitas penambangan batu. Kalau bisa jangan terlalu jauh beraktivitas dekat kawah," katanya.
Akses menuju kawah Tompaluan, kata dia, semakin mudah karena telah dibuka destinasi wisata tidak jauh dan hanya membutuhkan waktu tidak terlalu lama untuk mengakses kawah tersebut.
Dia juga berharap, orang tua mengawasi anak-anak remaja dan pemuda yang biasanya melakukan pendakian serta mengingatkan bahaya letusan gunung api tersebut.
Sebelumnya, pos pengamatan gunung api menyebutkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lokon pada beberapa hari belakangan ini.
Meskipun masih berstatus waspada atau level II, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah dalam radius tertentu.
"Jadi pos pengamatan gunung api sudah memberikan informasi terkait dengan aktivitas Gunung Lokon, saat ini waspada level II, status ini sudah berlangsung lama tapi beberapa hari terakhir ini mulai ada peningkatan," kata Camat Tomohon Utara Ricky Supit di Tomohon, Sabtu.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini, kata dia, harus diwaspadai warga yang tinggal di Kelurahan Kinilow I, Kelurahan Kinilow, dan Kelurahan Kakaskasen I.
Apalagi, kata dia, di tiga kelurahan tersebut ada sebagian masyarakat yang mata pencaharian menjadi pemecah batu di lokasi tambang yang tak jauh dari kawah Gunung Lokon.
Ia menjelaskan terkait dengan kewaspadaan yang penting diingatkan kepada mereka sehingga warga tidak terlalu jauh beraktivitas mendekati kawah karena sewaktu-waktu terjadi letusan warga masih bisa mencari tempat yang lebih aman untuk berlindung.
"Memang banyak yang beraktivitas sebagai penambang batu, tidak dilarang atau menghentikan aktivitas pekerjaannya, akan tetapi perlu berhati-hati," ajaknya.
Bila mencium bau belerang atau gas yang diduga beracun, kata dia, mereka harus segera turun dari lokasi penambangan agar tidak membahayakan keselamatan diri.
"Pemerintah kecamatan juga akan memantau aktivitas penambangan batu. Kalau bisa jangan terlalu jauh beraktivitas dekat kawah," katanya.
Akses menuju kawah Tompaluan, kata dia, semakin mudah karena telah dibuka destinasi wisata tidak jauh dan hanya membutuhkan waktu tidak terlalu lama untuk mengakses kawah tersebut.
Dia juga berharap, orang tua mengawasi anak-anak remaja dan pemuda yang biasanya melakukan pendakian serta mengingatkan bahaya letusan gunung api tersebut.
Sebelumnya, pos pengamatan gunung api menyebutkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lokon pada beberapa hari belakangan ini.
Meskipun masih berstatus waspada atau level II, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar kawah dalam radius tertentu.