Manado, (AntaraSulut) - Wirausaha Baru Bank Indonesia (WUBI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor arang tempurung ke Jepang, menyusul permintaan cukup tinggi.

"Saat ini kami tengah memenuhi permintaan arang tempurung dari Jepang yang permintaannya cukup banyak," kata Koordinator WUBI Sulut, Ivanry Matu, di Manado, Kamis.

Ivanry mengatakan Jepang meminta arang tempurung dalam jumlah yang cukup banyak yakni 500 ton, dan tahap awal telah diekspor sebanyak 100 ton.

"Pengiriman arang tempurung Sulut ke Jepang, diharapkan mampu menghasilkan devisa yang cukup tinggi buat negara maupun Sulut pada khususnya," jelasnya.

WUBI, katanya, akan berusaha memberikan produk yang terbaik, dan optimis mampu memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional.

Arang tempurung, katanya, kelihatan sangat diminati negara-negara di Asia, sehingga ke depan, pihaknya berharap, tujuan ekspor tepung kelapa bukan hanya ke Jepang tapi ke berbagai negara di dunia.

"Kami akan memberikan produk dengan kualitas baik, sehingga buyers atau pembeli tetap membeli produk asal Sulut," jelasnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan arang tempurung sudah diekspor ke berbagai negara di Asia, dengan sumbangan devisa yang cukup tinggi.

"Oleh karena itu, pengekspor mampu memanfaatkan peluang ini, dengan meningkatkan kualitas produk karena memiliki nilai tambah yang cukup tinggi," kata Jenny.

Arang tempurung kelapa adalah produk yang diperoleh dari pembakaran tidak sempurna terhadap tempurung kelapa. Sebagai bahan bakar, arang lebih menguntungkan dibanding kayu bakar. Arang memberikan kalor pembakaran yang lebih tinggi, dan asap yang lebih sedikit.

Arang dapat ditumbuk, kemudian dikempa menjadi briket dalam berbagai macam bentuk. Briket lebih praktis penggunaannya dibanding kayu bakar. Arang dapat diolah lebih lanjut menjadi arang aktif, dan sebagai bahan pengisi dan pewarna pada industri karet dan plastik.





Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024