Manado, 27/10 (AntaraSulut) - Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa inflasi Kota Manado pada triwulan III-2014 sebesar 4 persen secara "year on year" sehingga di bawah nasional yang mencapai 4,53 persen.

"Kondisi positif perekonomian Sulut, didukung oleh laju inflasi Kota Manado yang melambat dibandingkan triwulan sebelumnya," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Sulut, Luctor Tapiheru, di Manado, Senin.

Tekanan inflasi, katanya, bersumber dari "volatile foods", "administered prices", maupun inflasi inti tercatat lemah.

Pelemahan tekanan "volatile foods" dan inflasi inti disebabkan meredanya permintaan bahan pangan dan sandang pasca Idul Fitri.

Sementara itu, katanya, berlalunya efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, turut mendorong penurunan inflasi "administered prices".

Komoditas penyumbang inflasi pada triwulan III-2014, umumnya adalah bumbu-bumbuan, ikan, tarif listrik dan angkutan udara.

Kendati demikian, dengan mencermati berbagai perkembangan terakhir, terdapat beberapa tantangan ke depan yang berpotensi menghambat kinerja baik eksternal maupun domestik.

Untuk itu, katanya, diperlukan upaya bersama baik oleh pemerintah, pelaku usaha, maupun masyarakat dalam rangka terus mendorong percepatan reformasi struktural, sehingga perekonomian Sulut terus maju.

Di sisi pengendalian inflasi, di tengah isu rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, Tim Pengendali Inflasi Daerah di Sulut perlu menyiapkan langkah-langkah antisipatif meminimalkan dampak kebijakan terhadap inflasi.




Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024