Manado, 21/10 (AntaraSulut) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berupaya menghidupkan kembali ribuan koperasi tidak aktif di daerah tersebut guna meningkatkan kegiatan perekonomian daerah.

"Dengan diaktifkannya kembali koperasi yang sudah tidak aktif di Sulut, maka kegiatan perekonomian daerah semakin meningkat karena adanya aktivitas ekonomi masyarakat melalui koperasi," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sulut, Rene Hosang di Manado, Selasa.

Rene mengatakan di Sulut ada sekitar 6.000 koperasi baik yang aktif maupun tidak aktif. Pihaknya akan memfokuskan pada program pengaktifan kembali 4.000-an koperasi di daerah tersebut.

"Saat ini, hanya sekitar 1.500 lebih koperasi di Sulut yang masih aktif," kata Rene.

Ia menyebutkan guna menjalankan rencana aksi program pengaktifan kembali koperasi tersebut maka petugas dari pemerintah provinsi maupun 15 kabupaten-kota akan mendata koperasi tidak aktif, kemudian akan dipelajari mana yang masih bisa diaktifkan kembali dan mana yang terpaksa harus dibubarkan.

"Kami berharap koperasi-koperasi ini bisa aktif lagi karena tidak mudah membubarkan suatu badan usaha sebab mereka itu memiliki aset bersama," jelasnya.

Sampai saat ini, lanjut dia, memang sudah ada beberapa koperasi dibubarkan namun pemerintah terus berharap akan lebih banyak yang diaktifkan kembali.

Menurut dia, penyebab banyaknya koperasi tidak aktif antara lain kurangnya sumber daya manusia (SDM) atau lemahnya permodalan. Karena itu, perlu didorong dan dibekali lagi, agar koperasi tersebut aktif kembali dan bisa melakukan kegiatan usaha untuk kemajuan bersama dalam kelompok usaha tersebut.

"Bagi yang ingin membentuk koperasi, peluang masih terbuka lebar, namun harus memenuhi semua persyaratan, sehingga esensi dasar koperasi bisa diterapkan dan meminimalkan kelompok tidak aktif," katanya.*

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024