Manado (ANTARA) -  Warga Muhammadiyah Manado, Jumat pagi, melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 Hijriah, di lapangan basket megamas Manado.

Salat Ied tersebut dipimpin Imam Ramli Makatungkang, MPd, dengan khatib, Delmus Puneri, PHd, yang dihadiri tokoh-tokoh Muhammadiyah Manado maupun Sulawesi Utara, seperti Masrur Mustamat, yang merupakan pemimpin wilayah Muhammadiyah Sulut, serta warga sekitar.

Delmus Puneri dalam khotbah yang disampaikan kepada ribuan warga Muhammadiyah, mengajak umat yang sudah mencapai kemenangan itu, untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas karunia iman, kesehatan dan kesempatan sehingga dapat melaksanakan Shalat Idul Fitri.

"Kita patut bersyukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai amal ibadah untuk mencapai rida takwa yang dijanjikan Allah SWT," katanya. Warga Muhammadiyah Salat Ied 1444 di lapangan megamas (Jo/ANTAR) (1)

Dia mengatakan bahwa puasa adalah ibadah untuk menahan diri dari berbagai kebutuhan penting manusia, yakni makan, minum dan hubungan biologis manusia sejak terbit fajar hingga menghilang matahari.

"Dengan tidak makan dan minum, seorang muslim yang berpuasa dilatih untuk memiliki kesadaran rohani, dalam meneladani Rasullulah yang tidak makan dan minum," katanya.

Puneri juga mengatakan, puasa juga meningkatkan kesehatan jasmani, karena tubuh mengalami proses detoksifikasi alami yang membersihkan racun dalam tubuh, dan membantu menurunkan berat badan, risiko penyakit jantung, diabet dan meningkatkan daya tahan tubuh.   
 
Apalagi katanya, kesehatan rohani yang didapatkan selama Ramadhan, dapat memberikan kemampuan merasakan kehadiran Allah dalam kehidupan, juga kesadaran bahwa dirinya senantiasa berada dalam pengawasan Allah SWT.
  Warga Muhammadiyah Salat Ied `1444 di lapangan megamas (Jo/ANTAR) (1) Pada akhirnya kesehatan rohani akan mendatangkan ketenangan jiwa atau kebahagiaan, yang menjadi dambaan semua manusia di dunia ini. Sedangkan kesehatan jasmani adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga dan dinikmati.

Dia menambahkan Ramadhan adalah bulan, melatih mengendalikan hawa nafsu bagi umat islam. Idealnya puasa yang dijalani dapat mengantarkan manusia meninggalkan hawa nafsu.

"Allah sebenarnya sangat dekat, namun yang menjadi penghalangnya dekat dengan manusiawi, adalah hawa nafsu manusia," katanya.

Usai Shalat Ied, umat saling bersalam-salaman dan mengucapkan selamat karena bersama-sama dalam kemenangan di hari yang fitri.


 

Pewarta : Joyce Hestyawatie B
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024