Manado, 15/10 (AntaraSulut) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan edukasi literasi keuangan kepada Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Tahun ini, yang menjadi target edukasi kami, yakni ibu rumah tangga dan UMKM, agar memahami tugas dan fungsi OJK dan memberikan pemahaman tentang dunia jasa kauangan lainnya," kata Deputi Direktur Direktorat Pelayanan Konsumen, Eko Ariantoro, di Manado, Rabu.

Eko mengatakan kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu pilar strategi dalam edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan di 2014 juga kepada ibu-ibu rumah tangga lainnya.

Di seluruh Indonesia sebagian besar masyarakat termasuk dalam UMKM, sehingga peningkatan literasi di sektor jasa keuangan sangat penting karena hal ini dapat membuka akses sektor UMKM ke sektor jasa keuangan di Indonesia.

Sebagai informasi, pada 2013 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan survei nasional yang melibatkan jumlah responden delapan ribu orang pada 20 provinsi.

Salah satu hasil survei tersebut, tingkat literasi pada UMKM hanya sekitar 40,7 persen dengan tingkat utilisasi 60,62 persen.

Survei tersebut dilaksanakan untuk mengetahui tingkat literasi dan utilisasi di sektor jasa keuangan. Hasilnya secara umum tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8 persen dengan tingkat utilisasi sebesar 59,7 persen.

"Sektor perbankan masih mendominasi tingkat literasi dan utilisasi tersebut," jelasnya.

Kepala Kantor OJK Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Purnama Jaya mengatakan edukasi literasi keuangan ini sangat penting dilakukan, agar masyarakat khususnya IRT dan pelaku UMKM lebih mengerti dengan layanan jasa keuangan yang ada.

"Diharapkan dengan adanya edukasi ini, mampu mendorong UMKM mendapatkan pembiayaan dari jasa keuangan khususnya perbankan, karena kredit ke UMKm masih cukup kecil," kata Purnama.

Adapun, penyaluran kredit untuk sektor UMKM hingga posisi Agustus 2014 oleh perbankan Sulut sebesar Rp6,95 triliun atau meningkat 12,84 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya hanya Rp6,16 triliun.

"Jika dibandingkan bulan Juli 2014 justru mengalami penurunan sebesar 1,01 persen dari Rp7,02 triliun menjadi Rp6,95 triliun," kata Purnama.

Pembiayaan ini, katanya masih cukup kecil, jika dibandingkan dengan total kredit di bulan Agustus 2014 mencapai Rp24,63 triliun.

Nominal ini tentunya masih sangat sedikit jika dibandingkan jumlah pelaku usaha UMKM.

Gerakan nasional literasi keuangan ini, merupakan tempat ke-22 dari 24 kota yang menjadi target edukasi di tahun 2014 ini.***2***




Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024