Manado, 16/10 (AntaraSulut) - Petani bisa mengagunkan resi gudang untuk mndapatkan pinjaman modal dari bank, kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Hanny Wajong, di Manado, Kamis.

Sistem resi gudang (SRG) bagi bank meleluasakan penyaluran kredit sebab ada jaminan ketersediaan barang, sedangkan bagi daerah bermaknat menjaga kestabilan, keterkendalian harga komoditas dan pembiayaan produksi petani dari lembaga keuangan.

Dengan surat berharga (resi) gudang tersebut, katanya, petani akan mendapatkan dana hingga 80 persen dari harga komoditas yang ada di gudang dari perbankan yang ditunjuk oleh pemerintah.

"Bank Rakyat Indonesia merupakan bank yang ditunjuk langsung oleh pemerintah dam pembiayaan ke petani melalui agunan resi gudang. Dan, diharapkan BPD Bank Sulut juga bisa menjadi penyalur kredit," katanya.

Fungsi lain dari sistem resi gudang, katanya, ikut menjaga stok nasional untuk ketahanan dan ketersediaan pangan. Menjadikan lalu lintas perdagangan komoditas lebih terpantau, dan bisa menjamin ketersediaan bahan baku industri khususnya agroindustri.

"Sistem resi gudang mampu melakukan efisiensi baik logistik maupun distribusi, mampu memberikan kontribusi fiskal ke pemerintah serta mendorong tumbuhnya industri pergudangan dan bidang usaha yang terkait dengan SRG," katanya.

Resi gudang merupakan surat berharga berupa dokumen sebagai bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.

SRG adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang.

"SRG penting karena merupakan salah satu bentuk sistem tunda jual yang menjadi alternatif dalam meningkatkan nilai tukar petani," ujarnya.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024