Manado (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyatakan Pasar murah Lebaran (Idul Fitri) tahun 2023 diharapkan mampu menekan angka inflasi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang, di Manado, Kamis  mengatakan berkaca pada kegiatan pasar murah tahun-tahun sebelumnya, memberikan dampak positif pada angka inflasi Manado.

"Kami melakukan pasar murah Lebaran, untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok di sentra perdagangan Kota Manado tetap stabil," katanya.

Otomatis, kata dia, pergerakan harga kebutuhan pokok yang biasa memicu terjadinya inflasi akan tetap stabil atau tidak terjadi pergerakan harga yang signifikan.

Dia mengatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok kebutuhan pokok cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Ia menjelaskan biasanya yang selalu mendorong inflasi Kota Manado yakni volatile food, sehingga melalui penjualan di pasar murah Lebaran, diharapkan harga akan tetap stabil di pasaran.

"Karena dalam pasar murah Lebaran, hampir semua kebutuhan pokok dijual dengan harga yang lebih murah," katanya.

Saat ini, kata Daniel Mewengkang, dalam pasar murah Lebaran dijual beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, mentega, dan bahan lainnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra mengatakan kenaikan harga beras memicu Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi sebesar 0,75 persen pada bulan Maret 2023.

"Penyumbang inflasi terbesar secara month to month (mtm) pada bulan Maret 2023 yaitu beras sebesar 0,3202 persen," katanya.

Sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah bawang merah sebesar 0,0666 persen, demikian Asim Saputra.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024