Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menargetkan hasil pertanian dan perkebunan lebih banyak ditransaksikan dalam pasar lelang komoditi agro (PLKA) selama tahun 2023 ini.

"Pemerintah akan terus memfasilitasi agar hasil pertanian, perkebunan dan olahan UMKM di Sulut bisa mendapat pasar lewat ajang PLKA," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Sulut, Daniel Mewengkang, di Manado, Rabu.

Pada PLKA pertama  tahun 2023,  katanya tercipta transaksi yakni produk pertanian yakni jagung, buah salak, hasil olahan gula merah batu dan gula semut.

Dikatakannya, banyak produk pertanian, perkebunan dan hasil olahan UMKM  yang sudah dipasarlelangkan, namun belum semua tercipta transaksi.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri,i Disperindag Sulut, Ronny Erungan mengatakan pada PLKA pertama tahun 2023 ini tercipta transaksi sebesar Rp653 juta.

"Masih banyak pelaku UMKM dan petani belum memanfaatkan ajang PLKA, diharapkan peserta akan semakin banyak pada pelaksanaan berikutnya," katanya.

Ronny mengatakan melalui kegiatan PLKA ini akan dipertemukan penjual dan pembeli secara langsung tanpa perantara, sehingga keuntungan akan lebih besar.

Pihaknya berharap petani dapat memanfaatkan ajang PLKA ini, karena produk yang dicari pembeli adalah hasil pertanian dan perkebunan.

Dia mengatakan pembeli dalam PLKA mencari jagung, kopra, arang tempurung, beras, gabah, pala, cengkih, hasil perikanan dan produk pangan hasil olahan industri rumah tangga.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024