Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan menjelang Ramadhan, sebut Gubernur Olly Dondokambey.
"Kita membuka bazaar pangan murah yang juga dirangkaikan dengan gebyar Ramadhan," sebut Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Selasa.
Momentum 'Gerakan Pangan Murah' ini, harap Gubernur, hendaknya dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga baik harga maupun suplai bahan kebutuhan pokok tetap terjaga.
“Kegiatan ini akan kita lanjutkan terus di beberapa tempat dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan," katanya.
Menurut Gubernur Sulut ke- 12 tersebut, 'Gerakan Pangan Murah' adalah tanda kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
"Ini merupakan penetrasi yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga di lapangan dan untuk menjaga inflasi dan gerakan pangan murah akan dilaksanakan di tiga titik di Kota Manado.
"Hari ini akan dilaksanakan di Kampung Islam,” ungkapnya.
Gubernur juga membagikan sebanyak 10 ton beras kepada masyarakat di kelurahan Ketang Baru dan kelurahan Ternate Baru.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulut Praseno Hadi mengatakan, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, pemerintah provinsi menyiapkan beras serta bahan kebutuhan pokok lainnya.
“Kami menyiapkan sebanyak 15 ton beras. Kalau harga eceran beras di pasar Rp13 ribu per kilogram, tapi kita jual hanya Rp9.000 per kilogram. Begitu juga dengan tepung terigu, gula pasir, minyak, mentega, bawang merah, bawang putih dan telur dijual murah untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
"Gerakan Pangan Murah' ini dilaksanakan Dinas Pangan Sulut kerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Sulut.
"Kita membuka bazaar pangan murah yang juga dirangkaikan dengan gebyar Ramadhan," sebut Gubernur Olly Dondokambey di Manado, Selasa.
Momentum 'Gerakan Pangan Murah' ini, harap Gubernur, hendaknya dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga baik harga maupun suplai bahan kebutuhan pokok tetap terjaga.
“Kegiatan ini akan kita lanjutkan terus di beberapa tempat dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, juga dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan," katanya.
Menurut Gubernur Sulut ke- 12 tersebut, 'Gerakan Pangan Murah' adalah tanda kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
"Ini merupakan penetrasi yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga di lapangan dan untuk menjaga inflasi dan gerakan pangan murah akan dilaksanakan di tiga titik di Kota Manado.
"Hari ini akan dilaksanakan di Kampung Islam,” ungkapnya.
Gubernur juga membagikan sebanyak 10 ton beras kepada masyarakat di kelurahan Ketang Baru dan kelurahan Ternate Baru.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulut Praseno Hadi mengatakan, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga, pemerintah provinsi menyiapkan beras serta bahan kebutuhan pokok lainnya.
“Kami menyiapkan sebanyak 15 ton beras. Kalau harga eceran beras di pasar Rp13 ribu per kilogram, tapi kita jual hanya Rp9.000 per kilogram. Begitu juga dengan tepung terigu, gula pasir, minyak, mentega, bawang merah, bawang putih dan telur dijual murah untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
"Gerakan Pangan Murah' ini dilaksanakan Dinas Pangan Sulut kerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI) Sulut.