Manado, 2/10 (AntaraSulut) - Pemerintah pusat memberikan apresiasi kepada Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) atas pengembangan program One Village One Product (OVOP) atau satu desa satu produk di daerah tersebut.

"Sulut mendapat apresiasi dari tim OVOP pusat, dalam pengembangan industri kecil menengah (IKM) yang berbasis OVOP karena cukup berhasil," kata Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Alwy Pontoh, di Manado, Kamis.

Alwy mengatakan apresiasi ini, akan lebih memacu pemerintah dan IKM di Sulut agar terus berinovasi dan semakin kreatif dalam mengembangkan suatu produk.

Disperindag Sulut menargetkan setiap kabupaten dan kota di Sulut harus memiliki produk berbasis OVOP, dimana saat ini sudah ada di Kota Manado dengan wisata kulinernya, Kabupaten Minahasa dengan industri gerabah.

"Ditargetkan tahun depan, 15 kabupaten kota sudah memiliki produk berbasis OVOP," katanya.

Tim OVOP Provinsi Sulut Frangky Legi mengatakan ada empat produk industri kecil menengah (IKM) yang akan masuk OVOP yakni dua produk makanan ringan dari produk turunan kelapa dan dua produk dari pala.

Ia mengatakan dua produk dari turunan kelapa yakni kue kering kelapa dan nata de coco. Dan dari turunan pala permen pala dan sirup buah pala.

"Empat produk tersebut dinyatakan lolos masuk program OVOP, ini merupakan produk baru yang diusulkan dan langsung diterima oleh Tim OVOP dari Jakarta," katanya.

Dengan adanya empat produk baru yang masuk OVOP dari Sulut, katanya, maka ia optimistis target menjadikan setiap kabupaten memiliki satu produk akan terwujud.

Menurut dia, untuk menjadi produk OVOP, suatu produk harus memiliki ciri khas suatu daerah, unik, memiliki potensi pasar yang cukup besar dan berkesinambungan.

IKM dengan produk yang telah masuk Program OVOP, katanya, akan mendapatkan berbagai kemudahan dari sisi pembinaan dan pendampingan. Bahkan sampai mendapat bantuan baik dana maupun peralatan dari pemerintah.***2***




Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024