Manado (ANTARA) - Lebih 95 persen warga di wilayah kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Manado, Sulawesi Utara, telah dilindungi jaminan kesehatan nasional (JKN).
"Program JKN bertujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dengan gotong royong semua tertolong," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado, Betsy Roeroe, di Manado, Senin.
Banyak peserta JKN yang merasa terbantu dengan program JKN ini, semisal di kabupaten/kota wilayah Kantor Cabang Utama Manado terdapat 190.146 kasus penyakit katastrofik antara lain cirrhosis hepatitis, gagal ginjal, haemophilia, jantung, kanker, leukemia, stroke, dan thalassemia.
"Dari jumlah kasus tersebut, tentunya jika peserta yang tidak memiliki kartu JKN maka akan merasa sangat berat dengan biaya yang akan dikeluarkan," ujarnya.
Betsy mengatakan untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta (UHC), pemerintah telah menyelenggarakan program JKN yang digulirkan sejak 1 Januari 2014.
Program ini diselenggarakan BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan hampir satu dekade, program JKN telah berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar serta mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Jika dibandingkan negara-negara lain yang butuh belasan hingga ratusan tahun untuk mencapai UHC, progres di Indonesia ini terbilang pesat.
"Pemerintah terus mengupayakan capaian cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage" katanya.
Dia mencontohkan, Ani Takaendengan, salah satu peserta JKN di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah merasakan manfaat ketika menjadi peserta program jaminan kesehatan ini.
"Dia bersyukur karena saat ini pemerintah daerah telah memberikan jaminan kesehatan melalui program JKN. Di saat sakit dia tidak mengeluarkan biaya apapun hingga sembuh," ujarnya.
Pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud, cakupannya mencapai 1.246.049 jiwa.
"Program JKN bertujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dengan gotong royong semua tertolong," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado, Betsy Roeroe, di Manado, Senin.
Banyak peserta JKN yang merasa terbantu dengan program JKN ini, semisal di kabupaten/kota wilayah Kantor Cabang Utama Manado terdapat 190.146 kasus penyakit katastrofik antara lain cirrhosis hepatitis, gagal ginjal, haemophilia, jantung, kanker, leukemia, stroke, dan thalassemia.
"Dari jumlah kasus tersebut, tentunya jika peserta yang tidak memiliki kartu JKN maka akan merasa sangat berat dengan biaya yang akan dikeluarkan," ujarnya.
Betsy mengatakan untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta (UHC), pemerintah telah menyelenggarakan program JKN yang digulirkan sejak 1 Januari 2014.
Program ini diselenggarakan BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan hampir satu dekade, program JKN telah berkembang menjadi program strategis yang memiliki kontribusi besar serta mampu membuka akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Jika dibandingkan negara-negara lain yang butuh belasan hingga ratusan tahun untuk mencapai UHC, progres di Indonesia ini terbilang pesat.
"Pemerintah terus mengupayakan capaian cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage" katanya.
Dia mencontohkan, Ani Takaendengan, salah satu peserta JKN di Kabupaten Kepulauan Sitaro telah merasakan manfaat ketika menjadi peserta program jaminan kesehatan ini.
"Dia bersyukur karena saat ini pemerintah daerah telah memberikan jaminan kesehatan melalui program JKN. Di saat sakit dia tidak mengeluarkan biaya apapun hingga sembuh," ujarnya.
Pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado meliputi Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro dan Kabupaten Kepulauan Talaud, cakupannya mencapai 1.246.049 jiwa.