Surabaya (ANTARA) - Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya meraih medali perak dalam kegiatan Thailand Inventors’ Day 2023 yang diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) di Bangkok pada 1- 8 Februari lalu.
Tim KIR tersebut adalah Fawnia Gantari Vimalya Navantyo dan Azzahra Hayfa Nadityo yang menciptakan Smart Camera With Machine Learning For Face Mask Detection serta Adhara Diandra Ramadhani Harun dan Naomi Azaria Asmirah dengan inovasi 2 in 1 Smart Lamp to Studies and Adjust Sleep Schedule.Alhamdulillah, ini sebuah prestasi yang sangat membanggakan, mereka mampu meraih prestasi tingkat internasional," kata Kepala SMP Islam Al Azhar 13 Surabaya H. Sifa' Al Huda di Surabaya, Kamis.
Dengan prestasi tersebut, kata Sifa' Al Huda, pihaknya akan berupaya terus mengembangkan karya ilmiah berbasis teknologi agar bisa bersaing dalam kompetisi yang lebih tinggi lagi.
Guru pembimbing Tim KIRSMP Islam Al Azhar 13 Surabaya, Ali Mustofa menjelaskan inovasi Machine Learning For Face Mask Detection yang dibuat oleh anak didiknya tersebut, berfungsi untuk mendeteksi masker dan dasi di sekolah.
Inovasi itu diciptakan agar para siswa lebih disiplin dalam memakai masker saat pandemi COVID-19 lalu, dan juga mengetahui dasi siswa yang tidak rapi.
"Ide inovasi tersebut murni dari anak-anak kami yang terbina dalam ekstrakurikuler sains dan teknologi. Ide inovasi smart camera muncul saat pandemi COVID-19, dimana banyak siswa yang tidak pakai masker dan memakai masker tidak rapi. Oleh karena itu, mereka menciptakan alat deteksi," kata dia.
Ia menambahkan nilai jual dari inovasi tersebut adalah sistem mesin yang berfungsi sebagai otak dan mengisi data soal pemakaian masker. Di mesin smart camera tersebut, bisa juga dimasuki data tentang pemakaian dasi di sekolah.
Sedangkan inovasi 2 in 1 Smart Lamp to Studies and Adjust Sleep Schedule berfungsi untuk mendeteksi siswa saat mengantuk dalam proses belajar. Smart lamp tersebut dilengkapi sensor detak jantung yang mendeteksi setiap siswa.
"Kalau mereka mengantuk, otomatis detak jantung menurun, dan lampu akan menyala, sehingga ada keputusan lanjut belajar atau tidak. Ide ini ditemukan tidak sengaja saat pembinaan teknologi, dimana siswa menunggu lama dan cenderung mengantuk," ujar Ali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelajar SMP di Surabaya raih medali perak di Thailand