Manado, 28/8 (AntaraSulut) - Sulawesi Utara mengekspor bungkil kopra ke India menyusul permintaan yang tinggi dari negara tersebut, kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat T Hasudungan.

"Bungkil kopra yang diekspor ke India tersebut sebanyak 7.350 ton dengan sumbangan devisa sebesar 1,61 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Hasudungan di Manado, Kamis.

Masyarakat India membutuhkan bungkil kopra dalam jumlah cukup besar karena permintaan masyarakat cukup tinggi.

Dia mengatakan, kebutuhan pasar India akan bungkil kopra yang cukup banyak tersebut dibaca pengekspor daerah dengan mulai melakukan pengiriman komoditas itu menjadi salah satu unggulan Sulut.

Hasudungan mengatakan, India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut, hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra merupakan pasar baru.

"Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.

Ternyata bungkil kopra sangat diminati warga India, kendati banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan produk tersebut.

"Kebanyakan dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja, padahal mampu memberikan nilai cukup besar bagi petani kelapa maupun daerah," jelasnya.

Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa.

"Produk turunan kelapa jika dikembangkan akan memberikan ratusan produk, namun di Sulut saat ini yang diekspor baru minyak kelapa kasar, minyak goreng, kopra, bungkil dan tepung kelapa," jelasnya.

Ke depan, katanya, produk turunan kelapa asal Sulut semakin banyak dengan tujuan ekspor yang terus berkembang. Selain bungkil kopra, juga tepung kelapa tetap berperan sebagai komoditas ekspor unggulan.***2***



Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024