Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) meningkatkan gerakan Tahfidz Al Quran di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Tidak semua umat islam bisa menjadi Hafidz atau penghafal Al Quran. Agar bisa menjadi Hafidz diperlukan usaha untuk mempelajari tentang metode Tahfidz Al Quran," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Idrus Sante, di Boroko, Sulut, Rabu.

Dia menjelaskan untuk menjadi Hafidz memang tidaklah mudah karena untuk menjalaninya harus didukung dengan keinginan yang kuat, kesungguhan dan tentunya konsentrasi yang tinggi untuk mendalaminya agar tidak terjadi kesalahan.

Dulu, yang memiliki kemampuan Hafidz Al Quran cenderung sudah berusia dewasa dan lanjut. Namun saat ini sudah banyak dijumpai anak-anak dan remaja yang telah belajar Tahfid Al Quran dan berhasil menjadi Hafidz.

Telah banyak sekolah atau pendidikan dan kursus untuk menjadi Hafidz di berbagai daerah mendorong orang tua mengirimkan anak-anak mereka belajar disana.

Ia menjelaskan melalui acara Wisuda Tahfidz Juz 30 angkatan I Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD-IT) Waladun Sholeh, Desa Boroko Utara, Kecamatan Kaidipang, Bolmut diharapkan dapat mendorong sejak dini menghafalkan Al Quran.

Dia mengungkapkan kebanggaannya kepada siswa yang telah berhasil menghafal Juz ke 30 Al-Qur`an dengan sempurna dan fasih.

Dengan harapan akan menjadi dorongan bagi sekolah lainnya untuk menggalakan gerakan tahfidz quran.

“Semoga ini menjadi penyemangat untuk menggalakan gerakan tahfidz quran bagi sekolah lainnya,” ungkap Idrus.

Karena menurutnya, kegiatan tahfidz quran yang dilaksanakan tersebut sejalan dengan program Kantor Kemenag Bolmut tahun 2023, yakni gerakan tahfidz quran di lingkungan madrasah.

“Harapannya adalah minimal anak didik kita dibangku MI, MTs dan bahkan MA mampu menghafal Al-Quran minimal juz ke 30,” pungkasnya.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024