Minahasa Utara, 14/8 (AntaraSulut) - Bupati Minahasa Utara Sompie Singal undang pihak TNI, Kepolisian dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama untuk membahas merebaknya gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi di daerah setempat, berlangsung diruang Bupati, Kamis.

Setelah daerah lain di Sulut antaranya Manado dan Bitung, kasus tindak kriminal dengan menggunakan panah wayer perlahan kini merembet masuk ke wilayah Minahasa Utara (Minut).

"Koordinasi antara pemerintah dan aparat keamanan serta tokoh agama penting dilakukan agar bertindak prefentif terkait masalah Kamtibmas," ujar Bupati Minut usai menggelar pertemuan.

Seperti halnya pemasalahan yang tejadi yaitu kasus panah wayer kata Bupati, telah dibicarakan berbagai solusi.

"Diantaranya melakukan pengamanan disetiap desa yang melibatkan komponen kepolisian, TNI juga masyarakat," katanya.

Sementara Kabag Ops Polres Minut, Kompol Hans Lahamendu menjelaskan, bahwa sejauh ini Polres telah menangani dua kasus panah wayer yang terjadi di Desa Paniki Kecamatan Mapanget dan Desa Kema Kecamatan Kema.

" Embrionya sudah ada di Minut," kata Lahamendu.

Menurutnya kasus-kasus penganiayaan harus secepatnya ditangani sebelum mengarah ke perkelahian antar kelompok dan tawuran antar kampung (Tarkam).

Terlebih kata Lahamendu, jika sudah menggunakan senjata tajam atau di bawa pengaruh minuman keras.

"Karena itu, kami terus melakukan penyuluhan, razia, operasi baik melibatkan personel polres dan jajaran. Operasi kita lakukan setiap hari Minggu malam karena biasanya masyarakat beraktifitas ysampai pagi," ujar Lahamendu.***1***M.F.Said 14-8-2014 21.06

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024