Manado (ANTARA) - Kodam XIII/Merdeka menggelar kesiapsiagaan personel dan materiil serta rumah sakit lapangan dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam di Manado, Selasa.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Denny Tuejeh mengatakan rumah sakit lapangan ini di dalamnya cukup lengkap dengan bagian-bagiannya.
"Bahkan alat-alat yang di rumah sakit daerah pun belum ada, tetapi di rumah sakit lapangan ini sudah ada," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Kodam XIII/Merdeka patut bersyukur sehingga dengan rumah sakit lapangan yang ada ini bisa membantu pemerintah daerah.
“Rumah sakit lapangan ini nantinya akan digunakan untuk bencana alam. Artinya Angkatan Darat sudah memberikan kesiapan dalam mengambil kebijakan ini terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam,” katanya.
Ia mengharapkan tidak terjadi bencana alam di wilayah Kodam XIII/Merdeka.
Sekda Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel menyampaikan apresiasi kepada Kodam XIII/Merdeka yang terus melakukan upaya dalam penanggulangan bencana di "Bumi Nyiur Melambai" --sebutan untuk Sulut. Sulawesi Utara merupakan daerah lintang bencana alam.
Data indeks risiko bencana Indonesia menyebutkan bahwa Sulawesi Utara berada di kategori risiko tinggi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang.
"Dengan demikian upaya penanggulangan bencana alam di Sulawesi Utara segera cepat memprioritaskan penyelamatan manusia dan mengedepankan koordinasi serta keterpaduan antarkomponen,” katanya.
Rumah sakit lapangan ini bersifat bergerak sehingga mudah digelar dan digerakkan dalam waktu yang relatif cepat untuk membantu penanganan pasien di daerah bencana atau dalam kondisi darurat.
Gelar materiil yang dilaksanakan di Lapangan Gajah Mada Pomdam XIII/Merdeka tersebut, antara lain tenda fiel panel electricity satu set, tenda Exoskeleton EMTS 20 set dilengkapi dengan berbagai alat medis canggih serta sarana dan prasarana mandiri, seperti pemurni air, dapur, alat komunikasi, jaringan internet, pendingin AC, dan sistem komputerisasi yang terintegrasi di seluruh ruangan.
Selain itu, 16 unit mobil logistik, satu unit mobil genset, satu unit mobil tangki BBM, satu unit mobil penjernih air, satu unit mobil ambulans medis, satu unit mobil Alkom, satu unit mobil dapur lapangan, dan dua unit mobil MCK/toilet.
Pada kesempatan itu, Pangdam Denny Teuejeh bersama Sekda Steve Kepel dan undangan lainnya meninjau rumah sakit lapangan yang ada termasuk peralatan medis serta tim medisnya.
Hadir pada acara tersebut, antara lain Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI M. Luthfie Beta, Irdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Denny Masengi, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis, unsur Forkopimda Sulut, Kakesdam XIII/Merdeka Kol Ckm dr Ponco Darmono Sp.B, para Asisten Kasdam XIII/Merdeka, Dan/Kabalakdam XIII/Merdeka, BPBD Provinsi Sulut dan Basarnas Manado.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Denny Tuejeh mengatakan rumah sakit lapangan ini di dalamnya cukup lengkap dengan bagian-bagiannya.
"Bahkan alat-alat yang di rumah sakit daerah pun belum ada, tetapi di rumah sakit lapangan ini sudah ada," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, Kodam XIII/Merdeka patut bersyukur sehingga dengan rumah sakit lapangan yang ada ini bisa membantu pemerintah daerah.
“Rumah sakit lapangan ini nantinya akan digunakan untuk bencana alam. Artinya Angkatan Darat sudah memberikan kesiapan dalam mengambil kebijakan ini terutama dalam menghadapi situasi darurat seperti bencana alam,” katanya.
Ia mengharapkan tidak terjadi bencana alam di wilayah Kodam XIII/Merdeka.
Sekda Provinsi Sulawesi Utara Steve Kepel menyampaikan apresiasi kepada Kodam XIII/Merdeka yang terus melakukan upaya dalam penanggulangan bencana di "Bumi Nyiur Melambai" --sebutan untuk Sulut. Sulawesi Utara merupakan daerah lintang bencana alam.
Data indeks risiko bencana Indonesia menyebutkan bahwa Sulawesi Utara berada di kategori risiko tinggi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, gelombang pasang.
"Dengan demikian upaya penanggulangan bencana alam di Sulawesi Utara segera cepat memprioritaskan penyelamatan manusia dan mengedepankan koordinasi serta keterpaduan antarkomponen,” katanya.
Rumah sakit lapangan ini bersifat bergerak sehingga mudah digelar dan digerakkan dalam waktu yang relatif cepat untuk membantu penanganan pasien di daerah bencana atau dalam kondisi darurat.
Gelar materiil yang dilaksanakan di Lapangan Gajah Mada Pomdam XIII/Merdeka tersebut, antara lain tenda fiel panel electricity satu set, tenda Exoskeleton EMTS 20 set dilengkapi dengan berbagai alat medis canggih serta sarana dan prasarana mandiri, seperti pemurni air, dapur, alat komunikasi, jaringan internet, pendingin AC, dan sistem komputerisasi yang terintegrasi di seluruh ruangan.
Selain itu, 16 unit mobil logistik, satu unit mobil genset, satu unit mobil tangki BBM, satu unit mobil penjernih air, satu unit mobil ambulans medis, satu unit mobil Alkom, satu unit mobil dapur lapangan, dan dua unit mobil MCK/toilet.
Pada kesempatan itu, Pangdam Denny Teuejeh bersama Sekda Steve Kepel dan undangan lainnya meninjau rumah sakit lapangan yang ada termasuk peralatan medis serta tim medisnya.
Hadir pada acara tersebut, antara lain Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI M. Luthfie Beta, Irdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Denny Masengi, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis, unsur Forkopimda Sulut, Kakesdam XIII/Merdeka Kol Ckm dr Ponco Darmono Sp.B, para Asisten Kasdam XIII/Merdeka, Dan/Kabalakdam XIII/Merdeka, BPBD Provinsi Sulut dan Basarnas Manado.