Manado, 11/7 (AntaraSulut) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Sinyo Harry Sarundajang memberi apresiasi positif terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), karena tahun depan di daereah itu akan memiliki Sekolah Keberbakatan (SMA Olah Raga).

Gubernur Sarundajang menyatakan apresiasi itu ketika menerima Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan layanan Khusus (PKLK) Kemendikbud RI Budi Pribadi, kata Kabag Humas Pemprov Sulut DR Jemmy Kumendong di Manado, Jumat.

Pertemuan tersebut berlangsung di ruangan kerja Gubernur Sarundajang, juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulut AG Kawatu SE MSi dan Kabid Dikmenti Dikbud Sulut Jendy Saualang SPd MAP.

Pada pertemuan tersebut ungkap Kumendong, kehadiran sekolah tersebut nantinya bisa meransang generasi muda Sulut di cabang olahraga tinju, bulutangkis, bridge, silat, karate dan atletik serta cabang olah raga lainnya.

Gubernur Sarundajang mengucapkan terima kasih kepada Mendikbud Muhammad Nuh karena dalam mengakhiri masa jabatan, tahun depan kembali daerah ini mendapat satu-satunya sarana pendidikan khusus diperuntukan bagi siswa SMA yang berbakat di cabang olah raga.

Sementara itu, Direktur PKLK Kemendikbud RI, Budi Pribadi mengatakan, sekolah tersebut akan dibangun di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.

Sedangkan untuk proses lelang perencanaan pembangunan sekolah itu akan dimulai tahun ini juga, sehingga tahun 2015 sudah akan diresmikan penggunaan gedung serta seluruh sarana-prasarana di sekolah tersebut.

Budi juga menjelaskan, Kemendikbud lewat program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) telah merekrut 50 siswa berprestasi lulusan SMP dari empat kabupaten di Provinsi Sulut.

Keempat kabupaten itu adalah Kabaupaten Talaud, Sangihe, Bolmong dan Kabupaten Boltim, khususnya siswa berasal dari keluarga kurang mampu yang tinggal di wilayah terluar, terdepan dan terisolir (3T).

Program tersebut akan dimulai tahun ajaran 2014, mereka akan di sekolahkan di SMA terkemuda di Manado yaitu SMA Lokon Tomohon, SMK Yadhika Mapanget serta SMK N 2 Manado, dengan biaya gratis. Karena mendapat bantuan pendidikan dari Kemendikbud masing-masing siswa menerima Rp.50 juta pertahun.

Para siswa ini menurut Kadis Diknas Sulut AG Kawatu telah lulus melalui proses testing, dan program ini akan berlangsung hingga ke jenjang perguruan tinggi ternama didalam maupun luar negeri hingga program doktor, namun syaratnya S1 harus lulus dengan predikat IP 3,8 jelasnya Kawatu, dikutip Kabag Humas Kumendong.***3***


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024