Manado, (AntaraSulut) - Dalam bekerja harus ada passion atau hasrat yang kuat sehingga mampu mendapatkan hasil yang baik.
"Dalm bekerja kita harus ada passion, kalau tidak ada hampalah semua yg mau kita kerjakan alias Working as usual," kata General Manager Maskapai Garuda Indonesia Manado, Boydike Kussudiarso, di Manado.
Selain itu, kata ayah dadi tiga orang anak ini, selain memiliki passion juga harus dikemas dengan yang namanya profesional dalam bekerja.
"Kemudian setelah semua kita lakukan baik passion dan professional kita berserah diri dengan berdoa, karena ada yang Maha segala-galanya," ujar suami dari Duma Mauliate Bakara.
Setelah itu, kata Boydike, semoga hasil kerjaan kita memiliki value atau nilai tambah sesuai tujuan yang mau dilakukan.
Kata ayah dari Ajeng Ayu Annisa Kussudiarso bahwa bekerja di Maskapai Garuda merupakan suatu kebanggaan tersendiri, karena merupakan salah satu airline yang mengelola pesawat yang usia-nya relatif muda.
Hal tersebut inline dengan Garuda melakukan investasi berupa pengoperasian pesawat-pesawat baru sebagai bagian untuk turut mendukung menekan emisi karbon dengan meningkatkan teknologi pesawat serta hemat bahan bakar.
Salah satunya dengan mengadakan peremajaan armada, katanya, karena armada dan teknologi yang baru akan menekan karbon emisi, termasuk dengan peremajaan pesawat.
Garuda adalah perusahaan yang ditunjuk untuk menangani carbon offset guna mengurangi Co2 di negara berkembang.
"Dalam komitmen ini, bahwa penggunaan pesawat baru tidak akan menambah emisi karbon yang sudah ada di Indonesia," kata Boydike yang sudah bergabung dengan Garuda Indonesia sejak 16 Desember 1992.
"Yang jelas mendukung rencana kerja Garuda yang dikenal dengan Quantum Leap. Dimana di tahun 2015, sebanyak 153 pesawat akan dioperasikan oleh Garuda," jelas ayah dari Anindya Chairunnisa Putri Kussudiarso dengan Adhya Ranadireksa Ramadhan Kussudiarso.
Bagi Garuda Manado sendiri, kami juga turut mendukung program pemerintah melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dimana Sulut termasuk dalam koridor 4 sebagai pusat produksi pengolahan pertanian, perkebunan, perikanan dan Migas serta pertambangan nasional.
Dalam MP3EI, katanya, dapat mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan kemakmuran agar dapat dinikmati secara merata di kalangan masyarakat.