Manado (ANTARA) - Perusahaan benih sayuran PT East West Seed Indonesia (EWINDO) atau dikenal dengan “Cap Panah Merah” bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hari ini memberikan bantuan sekaligus meresmikan operasional dan pelatihan penggunaan Reaktor Pupuk Organik Hayati kepada petani di Banyuwangi, Jawa Timur.
Penyerahan bantuan dipusatkan di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur dan diserahkan secara simbolis oleh Deputy Managing Director EWINDO Afrizal Gindow didampingi oleh Director of Seed Operations EWINDO Joko Sareh Utomo.
"Pemberian bantuan dan pelatihan penggunaan Reaktor Pupuk Organik Hayati kepada petani di Banyuwangi ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) perusahaan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Selain untuk kelestarian lingkungan, melalui pertanian berkelanjutan ini kesejahteraan petani diharapkan akan semakin meningkat,” ujar Deputy Managing Director EWINDO Afrizal Gindow.
Reaktor Pupuk Organik Hayati ini dibangun EWINDO dengan tujuan menjadi salah satu pusat alih teknologi dan inovasi pertanian. Hal ini sejalan dengan nilai perusahaan untuk memberikan hasil yang luar biasa melalui inovasi dan keunggulan operasional serta menjadi sahabat petani yang paling baik. EWINDO melalui petugas-petugas lapangannya akan selalu dekat dengan petani untuk membimbing dan mendorong agar menjadi petani sukses dan melayani petani apapun kondisinya
Seperti diketahui pertanian berkelanjutan adalah usaha pertanian yang memanfaatan sumberdaya lahan, air dan bahan tanaman untuk usaha produksi bersifat lestari, ekonomis dan menguntungkan. Hal ini dibangun di atas tiga prinsip yaitu pertama pertumbuhan tanaman yang ditanam di tanah harus memperhatikan unsur kimia, fisika dan biologi tanah.
Terkait biologi tanah, diketahui banyak makhluk yang hidup di tanah sebagai media tumbuh tanaman. Makhluk tersebut ada yang baik dan ada juga yang buruk yang menjadi penyebab penyakit. Ekosistem, akan bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman bila mahluk di tanah banyak yang berguna bagi tanaman. Nah, Pupuk Organik Hayati hasil kerjasama Ewindo dan BRIN, berisi mikrobia yang baik yang membantu pertumbuhan tanaman.
Prinsip kedua yaitu mengambil apa yang dibutuhkan dari lahan dan kembalikan ke lahan apa yang tidak dibutuhkan. Kemudian prinsip ketiga adalah Pupuk Organik Hayati bukan sebagai penganti Pupuk Kimia, namun sebagai komplemen. Untuk diketahui, didalam produksi pertanian, tanaman memerlukan 16 unsur makro dan mikro. Mikrobia yang ada dalam Pupuk Organik Hayati nantinya akan membantu tanaman menyerap unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tersebut.
Tidak hanya itu, mikrobia tersebut juga akan berfungsi membantu menyediakan dan melarutkan unsur kimia yang dibutuhkan tanaman, merombak polutan, menghasilkan zat pengatur tumbuh, asam-asam organik yang juga diperlukan tanaman, serta biopestisida. Alhasil, ketersediaan mikrobia di lahan pertanian akan meningkatkan hasil pertanian petani.
Berdasarkan pengujian, penggunaan Pupuk Organik Hayati berhasil meningkatkan produksi cabai hingga 11 ton/ha, lebih besar dari produksi sebelumnya yaitu 9 ton/ha. Selain itu, produksi padi naik menjadi 12 ton/ha. Sementara jika tidak menggunakan pupuk organik hayati produksinya hanya 8 ton/ha. Kenaikan produksi ini diantaranya dipicu oleh ketahanan tanaman terhadap tekanan lingkungan dan penyakit yang meningkat pasca diberikan Pupuk Organik Hayati.
Sebagai awalan, EWINDO akan memberikan pelatihan pembekalan penggunaan reaktor kepada petani. Pelatihan akan langsung diberikan oleh Sunardi, Genetic Resources Manager EWINDO, yang nantinya akan dilanjutkan dan dimonitor oleh tim Seed Operations EWINDO.
Lebih lanjut lagi Afrizal menjelaskan bahwa EWINDO akan terus mengawal dan mendampingi petani hingga meraih sukses penanaman dan memetik hasil panen yang optimal. Perusahaan juga menyediakan wadah komunkasi dan diskusi untuk menyelesaikan masalah baik teknis maupun non teknis yang dihadapi petani.
“Melalui bantuan ini serta penggunaan benih sayuran unggul yang dikembangkan EWINDO, kami berharap perekonomian dan kesejahteraan petani dapat semakin meningkat dan bersama-sama memajukan kegiatan pertanian khususnya pertanian hortikultura secara berkelanjutan,” tutup Afrizal.
Tentang East West Seed Indonesia
PT East West Seed Indonesia (EWINDO) merupakan produsen benih hortikultura yang mengembangkan, memproduksi dan memasarkan benih sayuran dengan merk dagang ”Cap Panah Merah”.
Didirikan pada tahun 1990, EWINDO memiliki misi untuk menyediakan benih sayuran berkualitas tinggi, membantu petani dengan pelayanan terbaik dan mendorong peningkatan konsumsi sayuran. EWINDO juga ingin mengembangkan industri benih lokal yang inovatif agar dapat menghasilkan benih sayuran yang berkualitas tinggi.
Sampai dengan tahun 2021 EWINDO telah bermitra dengan sekitar 17.000 petani produksi benih yang tersebar di wilayah Jawa Timur, Banten dan Lampung. Selain itu EWINDO juga membina lebih dari 7 juta petani komersial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
EWINDO didukung oleh 100% karyawan lokal termasuk peneliti dalam negeri. Hingga saat ini EWINDO telah menghasilkan lebih dari 150 varietas benih unggul dan telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, ISO 9001:2008 dan akreditasi dari International Seed Testing Association.
Penyerahan bantuan dipusatkan di Desa Jambewangi Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur dan diserahkan secara simbolis oleh Deputy Managing Director EWINDO Afrizal Gindow didampingi oleh Director of Seed Operations EWINDO Joko Sareh Utomo.
"Pemberian bantuan dan pelatihan penggunaan Reaktor Pupuk Organik Hayati kepada petani di Banyuwangi ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility) perusahaan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Selain untuk kelestarian lingkungan, melalui pertanian berkelanjutan ini kesejahteraan petani diharapkan akan semakin meningkat,” ujar Deputy Managing Director EWINDO Afrizal Gindow.
Reaktor Pupuk Organik Hayati ini dibangun EWINDO dengan tujuan menjadi salah satu pusat alih teknologi dan inovasi pertanian. Hal ini sejalan dengan nilai perusahaan untuk memberikan hasil yang luar biasa melalui inovasi dan keunggulan operasional serta menjadi sahabat petani yang paling baik. EWINDO melalui petugas-petugas lapangannya akan selalu dekat dengan petani untuk membimbing dan mendorong agar menjadi petani sukses dan melayani petani apapun kondisinya
Seperti diketahui pertanian berkelanjutan adalah usaha pertanian yang memanfaatan sumberdaya lahan, air dan bahan tanaman untuk usaha produksi bersifat lestari, ekonomis dan menguntungkan. Hal ini dibangun di atas tiga prinsip yaitu pertama pertumbuhan tanaman yang ditanam di tanah harus memperhatikan unsur kimia, fisika dan biologi tanah.
Terkait biologi tanah, diketahui banyak makhluk yang hidup di tanah sebagai media tumbuh tanaman. Makhluk tersebut ada yang baik dan ada juga yang buruk yang menjadi penyebab penyakit. Ekosistem, akan bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman bila mahluk di tanah banyak yang berguna bagi tanaman. Nah, Pupuk Organik Hayati hasil kerjasama Ewindo dan BRIN, berisi mikrobia yang baik yang membantu pertumbuhan tanaman.
Prinsip kedua yaitu mengambil apa yang dibutuhkan dari lahan dan kembalikan ke lahan apa yang tidak dibutuhkan. Kemudian prinsip ketiga adalah Pupuk Organik Hayati bukan sebagai penganti Pupuk Kimia, namun sebagai komplemen. Untuk diketahui, didalam produksi pertanian, tanaman memerlukan 16 unsur makro dan mikro. Mikrobia yang ada dalam Pupuk Organik Hayati nantinya akan membantu tanaman menyerap unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tersebut.
Tidak hanya itu, mikrobia tersebut juga akan berfungsi membantu menyediakan dan melarutkan unsur kimia yang dibutuhkan tanaman, merombak polutan, menghasilkan zat pengatur tumbuh, asam-asam organik yang juga diperlukan tanaman, serta biopestisida. Alhasil, ketersediaan mikrobia di lahan pertanian akan meningkatkan hasil pertanian petani.
Berdasarkan pengujian, penggunaan Pupuk Organik Hayati berhasil meningkatkan produksi cabai hingga 11 ton/ha, lebih besar dari produksi sebelumnya yaitu 9 ton/ha. Selain itu, produksi padi naik menjadi 12 ton/ha. Sementara jika tidak menggunakan pupuk organik hayati produksinya hanya 8 ton/ha. Kenaikan produksi ini diantaranya dipicu oleh ketahanan tanaman terhadap tekanan lingkungan dan penyakit yang meningkat pasca diberikan Pupuk Organik Hayati.
Sebagai awalan, EWINDO akan memberikan pelatihan pembekalan penggunaan reaktor kepada petani. Pelatihan akan langsung diberikan oleh Sunardi, Genetic Resources Manager EWINDO, yang nantinya akan dilanjutkan dan dimonitor oleh tim Seed Operations EWINDO.
Lebih lanjut lagi Afrizal menjelaskan bahwa EWINDO akan terus mengawal dan mendampingi petani hingga meraih sukses penanaman dan memetik hasil panen yang optimal. Perusahaan juga menyediakan wadah komunkasi dan diskusi untuk menyelesaikan masalah baik teknis maupun non teknis yang dihadapi petani.
“Melalui bantuan ini serta penggunaan benih sayuran unggul yang dikembangkan EWINDO, kami berharap perekonomian dan kesejahteraan petani dapat semakin meningkat dan bersama-sama memajukan kegiatan pertanian khususnya pertanian hortikultura secara berkelanjutan,” tutup Afrizal.
Tentang East West Seed Indonesia
PT East West Seed Indonesia (EWINDO) merupakan produsen benih hortikultura yang mengembangkan, memproduksi dan memasarkan benih sayuran dengan merk dagang ”Cap Panah Merah”.
Didirikan pada tahun 1990, EWINDO memiliki misi untuk menyediakan benih sayuran berkualitas tinggi, membantu petani dengan pelayanan terbaik dan mendorong peningkatan konsumsi sayuran. EWINDO juga ingin mengembangkan industri benih lokal yang inovatif agar dapat menghasilkan benih sayuran yang berkualitas tinggi.
Sampai dengan tahun 2021 EWINDO telah bermitra dengan sekitar 17.000 petani produksi benih yang tersebar di wilayah Jawa Timur, Banten dan Lampung. Selain itu EWINDO juga membina lebih dari 7 juta petani komersial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
EWINDO didukung oleh 100% karyawan lokal termasuk peneliti dalam negeri. Hingga saat ini EWINDO telah menghasilkan lebih dari 150 varietas benih unggul dan telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, ISO 9001:2008 dan akreditasi dari International Seed Testing Association.