Manado (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara (Sulut) mencatat sebanyak 1.229 warga Sulut meninggal karena terpapar virus corona tersebut.

"Angka kematian atau case fatality rate sebesar 2,29 persen," sebut Jubir Satgas Penanganan Sulut, dr Gysje Pontororing di Manado, Selasa.

Berdasarkan hasil analisis Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, kasus kematian karena COVID-19 dalam empat bulan terakhir cukup tinggi (55 kasus hingga awal November).

Dinas Kesehatan mengimbau semua lapisan masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang mempunyai penyakit penyerta.

Masyarakat juga diajak segera ke fasilitas layanan kesehatan apabila mengalami gejala COVID-19 seperti flu, batuk, demam ±37,5 derajat Celsius sehingga dapat dilakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan cepat.

"Satgas terus mengimbau masyarakat tidak lengah, tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan termasuk di dalamnya menggunakan masker dan segera mendapatkan vaksinasi COVID-19," ajak dokter Gysje.

Dia menyebutkan, hingga 21 November 2022 akumulasi kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 53.778 orang setelah ketambahan tujuh kasus baru.

Kasus-kasus baru tersebut berasal dari Kota Manado sebanyak empat kasus baru, disusul Kabupaten Minahasa (dua kasus) dan Kabupaten Minahasa Utara (satu kasus).

Selanjutnya, warga yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 52.246 orang dengan angka kesembuhan mencapai 97,15 persen (bertambah 15 orang).

Sementara warga yang masih dirawat di rumah sakit ataupun melakukan isolasi mandiri karena COVID-19 (kasus aktif) sebanyak 303 orang atau sebesar 0,56 persen.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024