Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Bitung, Sulawesi Utara, mengingatkan pengguna transportasi laut mewaspadai tinggi gelombang 2,5 meter yang berpeluang terjadi di sejumlah perairan.
"Secara normal memang di bulan November dan Desember ketinggian gelombang itu mulai naik, dan puncaknya diperkirakan di bulan Januari," Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung pada BMKG Sulut Ricky Daniel Aror di Manado, Senin.
BMKG Stamar Bitung mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga 15 November 2022.
Pada umumnya, angin diprakirakan bertiup dari arah utara - timur dengan kecepatan 6 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi diprakirakan terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah dan bagian Timur, serta bagian utara perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dia menyebutkan, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter (sedang) tersebut berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah dan Timur, perairan Kepulauan Sangihe.
Selanjutnya, perairan Kepulauan Talaud, bagian timur perairan Kepulauan Sitaro, bagian timur perairan Bitung - Likupang serta Laut Maluku bagian Utara.
"Mari tetap waspada, kalau memang tidak memungkinkan untuk berlayar, bisa diurungkan dan nanti dilanjutkan bila benar-benar aman," ajaknya.
Dia menambahkan, meski ketinggian gelombang mulai terjadi di bulan November hingga Desember, namun gelombang dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2,5 meter ini tidak terjadi sepanjang hari.
"Ada periodisasinya. Mungkin pekan ini ada tiga hari gelombang tinggi, hari berikutnya mulai mereda, begitu siklusnya," jelas Ricky.
"Secara normal memang di bulan November dan Desember ketinggian gelombang itu mulai naik, dan puncaknya diperkirakan di bulan Januari," Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung pada BMKG Sulut Ricky Daniel Aror di Manado, Senin.
BMKG Stamar Bitung mengeluarkan peringatan dini gelombang hingga 15 November 2022.
Pada umumnya, angin diprakirakan bertiup dari arah utara - timur dengan kecepatan 6 - 20 knot. Kecepatan angin tertinggi diprakirakan terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah dan bagian Timur, serta bagian utara perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Dia menyebutkan, tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter (sedang) tersebut berpeluang terjadi di Laut Sulawesi bagian Tengah dan Timur, perairan Kepulauan Sangihe.
Selanjutnya, perairan Kepulauan Talaud, bagian timur perairan Kepulauan Sitaro, bagian timur perairan Bitung - Likupang serta Laut Maluku bagian Utara.
"Mari tetap waspada, kalau memang tidak memungkinkan untuk berlayar, bisa diurungkan dan nanti dilanjutkan bila benar-benar aman," ajaknya.
Dia menambahkan, meski ketinggian gelombang mulai terjadi di bulan November hingga Desember, namun gelombang dengan ketinggian 1,5 meter hingga 2,5 meter ini tidak terjadi sepanjang hari.
"Ada periodisasinya. Mungkin pekan ini ada tiga hari gelombang tinggi, hari berikutnya mulai mereda, begitu siklusnya," jelas Ricky.