Manado (ANTARA) - Deputi Manajer Proyek Bendungan Kuwil Kawangkoan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, PT Wijaya Karya (Persero), Bismayoedi W mengatakan progres fisik pembangunan bendungan tersebut telah mencapai 97 persen.
"Hampir rampung, mudah mudahan bisa selesai sesuai target hingga akhir tahun," sebut Bismayoedi di Manado, Jumat.
Pekerjaan yang masih berlangsung saat ini adalah menyelesaikan puncak bendungan, area lanscape wisata budaya dan area lanscape fasilitas unit pengelola bendungan.
Dia mengatakan, setelah dilakukan penggenangan dan pekerjaan finishing, bendungan terbesar setelah bendungan Toraut dan Kosinggolan di Kabupaten Bolaang Mongondow ini akan diresmikan.
"Rencananya setelah rampung akan diresmikan pak Presiden Jokowi, mudah-mudahan pembangunannya tidak terkendala," ujarnya.
Bismayoedi menjelaskan, fungsi utama dibangunnya bendungan yang berada di alur Sungai Tondano tersebut adalah mereduksi banjir yang sering terjadi di Kota Manado.
"Kira-kira dari bendungan ini bisa mereduksi volume air banjir sehingga 50 persen," ujarnya.
Selain itu di bendungan ini juga telah disiapkan pembangkit listrik tenaga minihidro yang ke depan pemanfaatannya akan diatur oleh Kementerian PUPR.
Bendungan ini juga akan menyediakan air baku untuk Kota Mana di, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri Bitung dan KEK pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa.
"Manfaat berikut dapat menjadi salah satu alternatif wisata," ujarnya.
"Hampir rampung, mudah mudahan bisa selesai sesuai target hingga akhir tahun," sebut Bismayoedi di Manado, Jumat.
Pekerjaan yang masih berlangsung saat ini adalah menyelesaikan puncak bendungan, area lanscape wisata budaya dan area lanscape fasilitas unit pengelola bendungan.
Dia mengatakan, setelah dilakukan penggenangan dan pekerjaan finishing, bendungan terbesar setelah bendungan Toraut dan Kosinggolan di Kabupaten Bolaang Mongondow ini akan diresmikan.
"Rencananya setelah rampung akan diresmikan pak Presiden Jokowi, mudah-mudahan pembangunannya tidak terkendala," ujarnya.
Bismayoedi menjelaskan, fungsi utama dibangunnya bendungan yang berada di alur Sungai Tondano tersebut adalah mereduksi banjir yang sering terjadi di Kota Manado.
"Kira-kira dari bendungan ini bisa mereduksi volume air banjir sehingga 50 persen," ujarnya.
Selain itu di bendungan ini juga telah disiapkan pembangkit listrik tenaga minihidro yang ke depan pemanfaatannya akan diatur oleh Kementerian PUPR.
Bendungan ini juga akan menyediakan air baku untuk Kota Mana di, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) industri Bitung dan KEK pariwisata Likupang, Kabupaten Minahasa.
"Manfaat berikut dapat menjadi salah satu alternatif wisata," ujarnya.