Manado (ANTARA) - Dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana (PP-KB) Manado, menandatangani kerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan, untuk melayani KB mandiri dan mendata jumlah pasangan usia subur yang aktif menggunakan kontrasepsi di daerah tersebut.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Manado, Ir, Meisje Wollah, MSi, didampingi Kepala, Bidang KB, Irne Poermedi, SE, MSi, mengatakan, para pihak yang diajak bekerja sama itu, adalah pihak swasta dan BUMD dan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.
"Pihak lain yang Kami ajak bekerja sama adalah para bidan dan dokter swasta yang membuka pelayanan KB mandiri, sehingga bisa mendapatkan data PUS dan pengguna kontrasepsi, di Manado" kata Wollah.
Sedangkan dengan PD pasar Manado, dia mengatakan, pihaknya bekerja sama untuk memberikan layanan di setiap pasar yang ada di Kota Manado.
Kabid KB Irne Poerrmedi, SE, MSi (1)
"Jadi kami punya tim khusus yang sudah bekerja sesuai dengan program melakukan pelayanan KB di semua pasar - pasar rakyat, melayani siapa saja, baik pedagang, pembeli maupun orang yang beraktivitas di pasar," kata Wollah.
Dia menambahkan dengan memberikan pelayanan maka masyarakat tidak terlalu kesulitan, saat memerlukan pelayanan KB, termasuk konsultasi.
Di sisi lain, pejabat yang murah senyum ini menambahkan, dalam pelayanan KB di pasar - pasar rakyat setiap pekan, pihaknya selalu berusaha memberikan pemahaman tentang KB, yang benar.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman, bahwa KB itu bukan sekadar urusan mencegah kehamilan, tetapi lebih kepada mengatur jarak kehamilan, supaya ibu dan anak tetap sehat lahir dan batin," katanya.
Artinya dengan mengatur dan menjaga jarak kelahiran, maka anak lebih terurus sebab bisa memberikan ASI ekselusif sesuai petunjuk kesehatan, dan ibunya juga bisa mengurus anak maksimal dan tetap sehat.
"Jika jarak kelahiran bagus, maka semuanya aman sehat dan sejahtera," katanya.**
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Manado, Ir, Meisje Wollah, MSi, didampingi Kepala, Bidang KB, Irne Poermedi, SE, MSi, mengatakan, para pihak yang diajak bekerja sama itu, adalah pihak swasta dan BUMD dan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.
"Pihak lain yang Kami ajak bekerja sama adalah para bidan dan dokter swasta yang membuka pelayanan KB mandiri, sehingga bisa mendapatkan data PUS dan pengguna kontrasepsi, di Manado" kata Wollah.
Sedangkan dengan PD pasar Manado, dia mengatakan, pihaknya bekerja sama untuk memberikan layanan di setiap pasar yang ada di Kota Manado.
"Jadi kami punya tim khusus yang sudah bekerja sesuai dengan program melakukan pelayanan KB di semua pasar - pasar rakyat, melayani siapa saja, baik pedagang, pembeli maupun orang yang beraktivitas di pasar," kata Wollah.
Dia menambahkan dengan memberikan pelayanan maka masyarakat tidak terlalu kesulitan, saat memerlukan pelayanan KB, termasuk konsultasi.
Di sisi lain, pejabat yang murah senyum ini menambahkan, dalam pelayanan KB di pasar - pasar rakyat setiap pekan, pihaknya selalu berusaha memberikan pemahaman tentang KB, yang benar.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman, bahwa KB itu bukan sekadar urusan mencegah kehamilan, tetapi lebih kepada mengatur jarak kehamilan, supaya ibu dan anak tetap sehat lahir dan batin," katanya.
Artinya dengan mengatur dan menjaga jarak kelahiran, maka anak lebih terurus sebab bisa memberikan ASI ekselusif sesuai petunjuk kesehatan, dan ibunya juga bisa mengurus anak maksimal dan tetap sehat.
"Jika jarak kelahiran bagus, maka semuanya aman sehat dan sejahtera," katanya.**