Kota Vatikan, 9/6 (Antara/Reuters) - Paus Franciskus Minggu mengatakan, presiden Israel dan Palestina "harus menanggapi"
kerinduan rakyat mereka untuk perdamaian di Timur Tengah dan menemukan "kekuatan untuk bertahan tak gentar dalam dialog".

Paus menyampaikan permintaan kepada Shimon Peres dan Mahmoud Abbas pada akhir pertemuan doa yang belum pernah terjadi sebelumnya di antara orang-orang Yahudi, Kristen dan Muslim di taman Vatikan, yang menandai pertama kalinya kedua presiden telah bertemu di depan umum dalam lebih dari setahun.

 "Para pembuat perdamaian hendaknya punya keberanian, dan menjauhkan peperangan.

        "Seruan ini untuk keberanian untuk mengatakan ya guna menghadapi dan tidak untuk konflik: ya untuk dialog dan tidak melakukan kekerasan; ya untuk berunding dan tidak ada permusuhan; ya untuk menghormati kesepakatan dan tidak ada tindakan provokasi; ya untuk ketulusan dan tidak untuk bermuka dua.

        "Semua ini membutuhkan keberanian, dibutuhkan kekuatan
dan keuletan," kata Paus.

        Francis mengatakan, mencari perdamaian adalah "suatu tindakan tertinggi tanggung jawab dihadapan hati nurani kita dan didepan rakyat kami", serta mencatat bahwa jutaan orang di seluruh dunia dari semua agama berdoa bersama-sama dengan mereka untuk perdamaian.

        "Kami telah mendengar seruan-seruan, dan kita harus menanggapi. Ini adalah panggilan untuk memecahkan spiral kebencian dan kekerasan, dan mematahkan dengan satu kata saja: yakni kata 'saudara'," katanya.

        Ia mengatakan, anak-anak yang telah menjadi korban tak berdosa dari perang dan konflik dan membuat semua pihak mencari perdamaian suatu keharusan.

        "Memori anak-anak ini menanamkan dalam diri kita keberanian
perdamaian, kekuatan untuk bertahan tak gentar dalam dialog, ya kesabaran untuk menenun, hari demi hari, dan bahkan yang lebih kuat
hormat dan damai hidup berdampingan, untuk kemuliaan Tuhan dan
kebaikan semua," katanya.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024