Minahasa Utara (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey mengatakan, pihaknya menggandeng organisasi Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) untuk menumbuhkan semangat menanam dan berternak.

"Ini yang namanya sinergi agar program tidak putus di tengah jalan. Program pak (Presiden) Jokowi turun ke saya, kemudian diteruskan kepada masyarakat. Kuncinya rakyat yang sejahtera," ujar Gubernur Olly pada pencanangan GMIM menanam dan berternak di Kabupaten Minahasa Utara, Senin.

Setelah menggandeng organisasi gereja, hal seperti ini juga akan dilanjutkan dengan melibatkan tokoh-tokoh agama lainnya melaksanakan program ini.

"Tak usah takut pasar atau harga murah. Di Kabupaten Bolaang Mongondow telah ada silo besar yang bisa membeli hasil pertanian masyarakat," ujarnya.

Komoditi jagung, menurut Gubernur Olly, juga dibutuhkan untuk pasar lokal karena di wilayah Sulawesi Utara juga banyak peternak yang memanfaatkan komoditi tersebut.

"Produksi telur Sulut juga banyak di jual ke luar daerah, kita manfaatkan peluang tersebut. Nah kita akan lakukan program percontohan," ajak Gubernur.

Beberapa tahun sebelumnya, sebut Olly, banyak warga Majene, Provinsi Sulawesi Barat yang mentransformasikan pengalaman menanam bawang merah untuk petani di Kabupaten Bolaang Mongondow.

Sekarang ini, Kabupaten Bolaang Mongondow telah swasembada bawang karena petani setempat ulet mengelola sektor pertanian.

Dalam setiap hektare, menurut Bendahara Umum PDIP tersebut, produksi tanaman bawang bisa mencapai 12-15 ton, sementara biaya tanam diperkirakan Rp25 juta.

Bila dikalkulasi, setiap kilogram dijual dengan harga sebesar Rp40 ribu hasilnya Rp60 juta, petani masih ada untung, katanya.

"Bagaimana kalau petani menanam di area dua hektare atau di lahan yang luas? Proses menanam hingga panen bawang merah selama 75 hari, tidak sampai 90 hari," kata Olly.

Ke depan juga menurut dia, pemerintah provinsi akan membagikan satu ekor ayam pejantan dan dua ekor betina untuk dikembangbiakkan memenuhi kebutuhan daging dan telur masyarakat.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024