Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menyatakan dukungannya untuk terus mendorong pengembangan tren produk halal di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Berbagai kegiatan terus dilakukan guna menjadikan Sulut sebagai salah satu tujuan wisata halal," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Selasa.

Dia mengatakan beberapa tahun terakhir ini kegiatan ekonomi syariah terus dilakukan untuk mendorong produk halal di Sulut.

BI, katanya, melakukan pameran maupun wisata kuliner halal di sejumlah pusat perdagangan di Manado dan sekitarnya.

Hal ini, ujar dia, adalah untuk menarik kunjungan wisatawan domestik ke Sulut, dan mengubah pandangan turis yang beranggapan bahwa di Sulut hanya ada produk non halal.

Padahal, katanya, ada jutaan produk halal yang dijual di Sulut bahkan kualitasnya tidak kalah bersaing dengan daerah lain.

BI, kata Arbonas, secara aktif turut mendorong berkembangnya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Arbonas menjelaskan kebijakan ekonomi dan keuangan syariah menjadi salah satu bauran kebijakan BI untuk menjaga stabilitas dan mendorong momentum
pertumbuhan ekonomi nasional.

Kebijakan BI ini diwujudkan dalam tiga program utama. Pertama, pengembangan ekonomi syariah dengan mengembangkan ekosistem halal, value chain atau rantai nilai pada industri halal nasional.

Hal ini, katanya, untuk mendorong produk-produk halal seperti makanan halal, fesyen Muslim, maupun pariwisata halal, dapat dipasarkan kepada konsumen luar negeri yang mendorong ekspor dan surplus devisa.

Sedangkan program kedua, katanya, melakukan pendalaman pasar keuangan syariah antara lain melalui penerbitan sejumlah instrumen di pasar uang syariah.

Terakhir, lanjutnya, melakukan kampanye untuk mendorong halal gaya hidup yang mendukung rantai nilai halal, di antaranya dengan menyelenggarakan kegiatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) dan Festival Ekonomi Syariah (FESyar).
 


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024