Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memastikan kehadiran BI-Fast dapat menjadi akselerasi ekosistem ekonomi keuangan digital di Wilayah Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) serta mendukung transformasi di bidang pembayaran nasional.

"BI-FAST, merupakan sebuah tema yang sangat relevan, mengingat BI-FAST merupakan sebuah terobosan baru pada infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang memfasilitasi transaksi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat," kata Kepala Perwakilan (Kpw) BI Sulawesi Selatan Causa Imam Karana di Manado, Rabu.

Ia menjelaskan kehadiran BI-FAST sebagai suatu bentuk transformasi digital di bidang sistem pembayaran dapat mempermudah nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan nontunai antarbank.

"Cepat, mudah, murah, aman, dan andal adalah lima kata yang kini ada di benak masyarakat," kata Causa yang juga sebagai Koordinator BI Wilayah Sulampua.

Saat ini, BI-FAST, sebagai salah satu wujud implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 mampu menjawab tantangan di era digital, terutama dalam layanan perbankan.

Pada tahap awal layanan BI-FAST difokuskan pada individual kredit transfer, yang dilanjutkan dengan layanan lainnya seperti direct debit, bulk credit dan Request for Payment (RFP).

Dari sisi peserta, on boarding kepesertaan BI-FAST dilakukan sesuai kesiapan pelaku industri untuk memenuhi persyaratan yang berlaku.

Jumlah peserta BI-FAST saat ini telah mencapai 77 peserta yang terdiri dari 76 bank dan 1 lembaga lain (KSEI). Total 77 peserta BI-FAST tersebut telah mewakili lebih dari 85 persen pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Ke depan, jumlah ini akan terus bertambah karena implementasi BI-FAST dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing bank.



 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024