Manado (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) membentuk keluarga berkualitas untuk mencegah bayi lahir dengan kondisi stunting.

"Pemerintah Kabupaten Minahasa saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi penanganan dan pencegahan stunting," kata Bupati Minahasa Royke Roring di Manado, Kamis.

Dia mengatakan risiko stunting (kerdil/gagal tumbuh) di Kabupaten Minahasa saat ini cukup memprihatinkan.

Berdasarkan data dari BKKBN tahun 2022, di Kabupaten Minahasa terdapat 33.953 keluarga yang berisiko stunting.

Bupati Royke mengatakan semua keluarga yang berisiko stunting ini akan menjadi sasaran intervensi agar tidak ada lagi bayi lahir stunting yang akan memberikan dampak negatif pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Sehingga, katanya, penyuluhan stunting sangat penting, karena akan memberikan pemahaman tentang hal-hal yang bersentuhan dengan kehidupan manusia, baik secara individu maupun keluarga.

"Dengan membentuk keluarga yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan andal. Melalui program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana, program ini berfokus menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan daerah dan bangsa," ujarnya.
 

Selain itu, lanjutnya, program ini mengarahkan bagaimana keluarga mempunyai rencana guna mewujudkan keluarga yang berkualitas sebagai modal pembangunan.

Pada 2022, program pembangunan keluarga, kependudukan berencana, menjadi lebih bermakna, karena diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dengan cara koordinasi, sinergi dan sinkronisasi dengan berbagai instansi terkait.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024