Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengatakan, perekonomian daerah mampu bertahan di tengah hantaman pandemi COVID-19 karena ditopang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"PDRB perekonomian Sulut hampir 65 persen disumbangkan oleh sektor pertanian dan perikanan, mampu bertahan di tengah hantaman pandemi COVID-19 karena ikut ditunjang dengan keberadaan UMKM," kata Wagub Steven di Manado, Rabu.
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi terkait upaya meningkatkan KUR dan UMKM di Sulut yakni komitmen, pola pikir, serta penyaluran.
Komitmen ini, kata dia, harus diingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota, terutama stakeholder terkait, seperti dinas koperasi, perdagangan, maupun pertanian agar terus mendukung terbangunnya ekosistem yang kondusif bagi UMKM.
"KUR dan UMKM ini adalah masyarakat bawah yang kadang aksesnya tidak ada. Mereka aksesnya susah, terus kita tidak punya komitmen, jadi bukan gayung bersambut, tapi gayung dibuang. Realisasi peningkatan KUR dan UMKM akan jauh panggang dari api,” katanya.
Terkait pola pikir, Wagub Kandouw menyebutkan, program KUR berbeda dengan program bantuan pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak ada pengembalian.
Sementara itu untuk penyaluran dia mengatakan perlu keterlibatan seluruh komponen masyarakat yang dikenal dengan istilah pentahelix termasuk keterlibatan tokoh-tokoh agama.
“Kalau perlu eksekusi terakhirnya tokoh agama. Kalau kita libatkan tokoh agama, sosialisasi, penyaluran bahkan penagihan, saya rasa aman,” katanya.
Wagub memberikan apresiasi Kemenko Perekonomian RI beserta stakeholder yang telah memprakarsai acara KUR Festival dan 'UMKM Goes to Capital Market' karena dinilainya sebagai upaya konstruktif memajukan sektor UMKM di Sulawesi Utara.
“Tujuannya jelas, berupaya, berikhtiar, berusaha supaya pertumbuhan ekonomi di Sulut naik. Kalau pertumbuhan ekonomi naik, pasti kesejahteraan masyarakat (juga) akan naik,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Kepala Kantor OJK Wilayah SulutGo Malut Winter Marbun, para kepala perangkat daerah Pemerintah Provinsi Sulut, pimpinan dan direksi perbankan penyalur KUR, pimpinan dan direksi asuransi penjamin KUR, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, sekuritas dan Bursa Efek Indonesia.
"PDRB perekonomian Sulut hampir 65 persen disumbangkan oleh sektor pertanian dan perikanan, mampu bertahan di tengah hantaman pandemi COVID-19 karena ikut ditunjang dengan keberadaan UMKM," kata Wagub Steven di Manado, Rabu.
Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi terkait upaya meningkatkan KUR dan UMKM di Sulut yakni komitmen, pola pikir, serta penyaluran.
Komitmen ini, kata dia, harus diingatkan kepada pemerintah kabupaten/kota, terutama stakeholder terkait, seperti dinas koperasi, perdagangan, maupun pertanian agar terus mendukung terbangunnya ekosistem yang kondusif bagi UMKM.
"KUR dan UMKM ini adalah masyarakat bawah yang kadang aksesnya tidak ada. Mereka aksesnya susah, terus kita tidak punya komitmen, jadi bukan gayung bersambut, tapi gayung dibuang. Realisasi peningkatan KUR dan UMKM akan jauh panggang dari api,” katanya.
Terkait pola pikir, Wagub Kandouw menyebutkan, program KUR berbeda dengan program bantuan pemerintah seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang tidak ada pengembalian.
Sementara itu untuk penyaluran dia mengatakan perlu keterlibatan seluruh komponen masyarakat yang dikenal dengan istilah pentahelix termasuk keterlibatan tokoh-tokoh agama.
“Kalau perlu eksekusi terakhirnya tokoh agama. Kalau kita libatkan tokoh agama, sosialisasi, penyaluran bahkan penagihan, saya rasa aman,” katanya.
Wagub memberikan apresiasi Kemenko Perekonomian RI beserta stakeholder yang telah memprakarsai acara KUR Festival dan 'UMKM Goes to Capital Market' karena dinilainya sebagai upaya konstruktif memajukan sektor UMKM di Sulawesi Utara.
“Tujuannya jelas, berupaya, berikhtiar, berusaha supaya pertumbuhan ekonomi di Sulut naik. Kalau pertumbuhan ekonomi naik, pasti kesejahteraan masyarakat (juga) akan naik,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir, Kepala Kantor OJK Wilayah SulutGo Malut Winter Marbun, para kepala perangkat daerah Pemerintah Provinsi Sulut, pimpinan dan direksi perbankan penyalur KUR, pimpinan dan direksi asuransi penjamin KUR, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, sekuritas dan Bursa Efek Indonesia.