Manado, 20/5 (AntaraSulut) - Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow mengajak masyarakat di daerah itu untuk maknai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dengan kerja nyata.

"Maknai Kebangkitan Nasional melalui kerja nyata dalam suasana keharmonisan dan kemajemukan bangsa," kata Jantje, di Tondano, Minahasa, Selasa.

Kata Jantje, Harkitnas ini menjadi instrumen ukuran sejauh mana nilai-nilai nasionalisme terimplementasi dalam karsa, cipta dan karya kekinian secara nyata.

Ia juga menyikapi kondisi keterbukaan informasi yang sangat luar biasa, seakan-akan tanpa batas dan sudah di luar batas kewajaran, seharusnya tidak demikian.

Peringatan Harkitnas ke-106 tahun ini kiranya terus memberikan semangat bagi masyarakat dan aparatur negara untuk terus bekerja dan berkarya.

Katanya sejarah Harkitnas berawal dari kebangkitan nasional ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Masa itu merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa lalu.

Hingga saat ini, setiap tahunnya Harkitnas diperingati oleh bangsa Indonesia termasuk juga Kabupaten Minahasa sebagai daerah bagian dari negara kesatuan.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Setdakab Minahasa Agustivo Tumundo mengatakan upacara peringatan Harkitnas Kabupaten Minahasa di pusatkan di Tondano dipimpin Bupati Jantje Wowiling Sajow.

Upacara itu dihadiri jajaran Forkopimda Minahasa, pejabat eselon II, III, IV dan seluruh PNS di lingkup Pemkab Minahasa, pejabat TNI dan POLRI, pimpinan Organisasi Kemasyarakatan dan siswa-siswi SLTP dan SMTA di daerah itu.

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024