Manado (ANTARA) - Misa Pesta Salib Suci dirangkaikan dengan lima tahun Episcopal Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanys Rolly Untu MSC berlangsung, di Emmanuel Amphitheatre Lotta Pineleng, Rabu(14/9) dengan menggunakan bahasa Tombulu.
Penggunaan bahasa Tombulu dalam misa dengan selebran utama Uskup Manado, Rolly Untu MSC serta Uskup Emeritus, Mgr Josef Suwatan MSC, puluhan pastor, dimulai sapaan awal, doa pembuka, pembacaan mazmur, bacaan kitab suci, doa umat, dan doa syukur agung serta doa penutup.
Sebagaimana tema perayaan ini, "Semakin Beriman Semakin Berbudaya" maka misa ini makin terasa bermakna mengingatkan akan budaya asli nenek moyang, setelah musik kolintang berpadu dengan koor umat dan dipadu iringan musik bambu.
Uskup Manado dalam khotbahnya mengingatkan ribuan Umat Katolik yang hadir dalam misa tersebut untuk bukan hanya merayakannya, tetapi terlebih penting bagaimana salib itu hadir dalam kehidupan umat beriman.
Sebelum misa, dilaksanakan pawai Salib Suci dari Keuskupan Manado menuju Lotta Pineleng berjarak sekitar 7,5 Kilometer dengan pengawalan Legium Christum (LC).
Perayaan Misa . (foto; Guido) (1)
Penggunaan bahasa Tombulu dalam misa dengan selebran utama Uskup Manado, Rolly Untu MSC serta Uskup Emeritus, Mgr Josef Suwatan MSC, puluhan pastor, dimulai sapaan awal, doa pembuka, pembacaan mazmur, bacaan kitab suci, doa umat, dan doa syukur agung serta doa penutup.
Sebagaimana tema perayaan ini, "Semakin Beriman Semakin Berbudaya" maka misa ini makin terasa bermakna mengingatkan akan budaya asli nenek moyang, setelah musik kolintang berpadu dengan koor umat dan dipadu iringan musik bambu.
Uskup Manado dalam khotbahnya mengingatkan ribuan Umat Katolik yang hadir dalam misa tersebut untuk bukan hanya merayakannya, tetapi terlebih penting bagaimana salib itu hadir dalam kehidupan umat beriman.
Sebelum misa, dilaksanakan pawai Salib Suci dari Keuskupan Manado menuju Lotta Pineleng berjarak sekitar 7,5 Kilometer dengan pengawalan Legium Christum (LC).