Manado (ANTARA) - Garda Tipikor Indonesia (GTI) bersama dengan masyarakat akan terus mengawasi penyaluran dana bantuan sosial (bansos) pengalihan subsidi BBM, di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Kami mengimbau agar pemerintah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) agar tepat sasaran," kata Ketua Garda Tipikor Indonesia (GTI) Sulut Risat Sanger, di Manado, Rabu.

Dia berharap masyarakat lebih cerdas terhadap kenaikan harga BBM ini.

GTI, katanya, akan mendorong partisipasi masyarakat untuk turut serta mengawasi secara ketat penyalurannya.

Ia mengatakan bila masyarakat menemukan tidak sesuai peruntukan segera laporkan, GTI akan ketat dalam mengawasi penyalurannya.

Pemerintah setuju untuk menyalurkan bansos pengalihan subsidi BBM yakni berupa bantuan langsung tunai (BLT) pada puluhan juta kelompok keluarga penerima manfaat.

Selain itu, terdapat juga bantuan subsidi upah (BSU) yang akan diberikan kepada belasan juta pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta per bulan dengan bantuan Rp 600 ribu per orang.

Kenaikan harga BBM bersubsidi pertalite dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu per liter; solar bersubsidi dari Rp5.150,00 per liter menjadi Rp6.800,00 per liter; dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00 per liter menjadi Rp14.500,00 per liter yang berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022, pukul 14.30 WIB.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024