Manado (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Utara Nicho Lieke memastikan para pengusaha yang bergerak di industri perhotelan di wilayah Sulut sudah siap untuk bangkit kembali menggarap sektor pariwisata.
Nicho di Manado, Jumat, menyebutkan lebih 100 hotel di provinsi tersebut siap menggarap sektor pariwisata setelah pandemi COVID-19 mulai terkendali.
"Dari informasi yang kami terima, di Indonesia ada sekitar 9.300 hotel dan yang tidak bisa lagi beroperasi sekitar 2.500 tutup dan pasti karyawannya tidak ada karena terdampak COVID-19," kata Nicho.
Kondisi serupa juga terjadi di Sulut, dari 116 hotel yang ada, ada sekitar lima sampai 10 hotel yang tutup.
"Kita masih lumayan, karena sebagian besar siap untuk hidup kembali. Kata kuncinya kapan wisatawan dari Tiongkok datang karena dampaknya pasti cukup besar," ujarnya.
Pemerintah menurut dia memang sedang terus membangun kemitraan dengan pengusaha karena dunia usaha yang nantinya akan menggerakkan perekonomian di daerah ini.
"Jadi tangan kita (pengusaha) yang harus aktif untuk menggerakkan dunia usaha," ujarnya.
Penting saat ini menurut dia, adalah berapa banyak wisatawan serta investasi yang masuk ke Sulut.
"Apindo mendengar bahwa turis-turis dari luar negeri akan datang pada akhir tahun ini, dan pasti itu akan sangat berpengaruh bagi perekonomian di daerah ini," katanya menambahkan.
Pandemi yang semakin terkendali mengindikasikan perekonomian di Sulut sudah mulai berjalan baik, tapi pihaknya tetap harus melihat dan mempertimbangkan langkah bisnis dengan baik.
Nicho di Manado, Jumat, menyebutkan lebih 100 hotel di provinsi tersebut siap menggarap sektor pariwisata setelah pandemi COVID-19 mulai terkendali.
"Dari informasi yang kami terima, di Indonesia ada sekitar 9.300 hotel dan yang tidak bisa lagi beroperasi sekitar 2.500 tutup dan pasti karyawannya tidak ada karena terdampak COVID-19," kata Nicho.
Kondisi serupa juga terjadi di Sulut, dari 116 hotel yang ada, ada sekitar lima sampai 10 hotel yang tutup.
"Kita masih lumayan, karena sebagian besar siap untuk hidup kembali. Kata kuncinya kapan wisatawan dari Tiongkok datang karena dampaknya pasti cukup besar," ujarnya.
Pemerintah menurut dia memang sedang terus membangun kemitraan dengan pengusaha karena dunia usaha yang nantinya akan menggerakkan perekonomian di daerah ini.
"Jadi tangan kita (pengusaha) yang harus aktif untuk menggerakkan dunia usaha," ujarnya.
Penting saat ini menurut dia, adalah berapa banyak wisatawan serta investasi yang masuk ke Sulut.
"Apindo mendengar bahwa turis-turis dari luar negeri akan datang pada akhir tahun ini, dan pasti itu akan sangat berpengaruh bagi perekonomian di daerah ini," katanya menambahkan.
Pandemi yang semakin terkendali mengindikasikan perekonomian di Sulut sudah mulai berjalan baik, tapi pihaknya tetap harus melihat dan mempertimbangkan langkah bisnis dengan baik.