Manado (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Manado mengantisipasi penyebaran cacar monyet dengan memperketat pengawasan lalu lintas barang di pintu masuk Provinsi Sulawesi Utara.
"Pintu masuk ke Sulut ada melalui Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Bitung, serta check point (titik pemeriksaan) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang berbatasan dengan (Provinsi, red.) Gorontalo," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan Saragih di Manado, Rabu.
Langkah pengawasan yang dilakukan pihaknya tertuju pada barang bawaan penumpang yang melalui pintu masuk, seperti bandara, pelabuhan, dan titik pemeriksaan di daerah itu.
"Kita periksa, kalau barang tidak dilengkapi dengan dokumen, kita musnahkan," ujarnya.
Pengawasan yang dilakukan ini juga berbarengan dengan kesiagaan terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Khusus untuk kera tidak ada yang masuk, namun yang kita khawatirkan adalah penyelundupan. Karena itu, kita melakukan pengetatan untuk mencegah penyelundupan hewan seperti kera atau orangutan atau barang yang bisa berpotensi penyebaran penularan penyakit," katanya.
Ia menyebut sinergi lintas sektor menjadi pilar utama dalam mengawasi lalu lintas manusia atau barang yang masuk Provinsi Sulut.
"Sulut masih dalam tahapan kewaspadaan, kemarin juga sudah ada juknis (petunjuk teknis) dari pusat terkait dengan kewaspadaan cacar monyet," ujarnya.
"Pintu masuk ke Sulut ada melalui Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Bitung, serta check point (titik pemeriksaan) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang berbatasan dengan (Provinsi, red.) Gorontalo," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Manado Donni Muksydayan Saragih di Manado, Rabu.
Langkah pengawasan yang dilakukan pihaknya tertuju pada barang bawaan penumpang yang melalui pintu masuk, seperti bandara, pelabuhan, dan titik pemeriksaan di daerah itu.
"Kita periksa, kalau barang tidak dilengkapi dengan dokumen, kita musnahkan," ujarnya.
Pengawasan yang dilakukan ini juga berbarengan dengan kesiagaan terhadap penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Khusus untuk kera tidak ada yang masuk, namun yang kita khawatirkan adalah penyelundupan. Karena itu, kita melakukan pengetatan untuk mencegah penyelundupan hewan seperti kera atau orangutan atau barang yang bisa berpotensi penyebaran penularan penyakit," katanya.
Ia menyebut sinergi lintas sektor menjadi pilar utama dalam mengawasi lalu lintas manusia atau barang yang masuk Provinsi Sulut.
"Sulut masih dalam tahapan kewaspadaan, kemarin juga sudah ada juknis (petunjuk teknis) dari pusat terkait dengan kewaspadaan cacar monyet," ujarnya.