Manado (ANTARA) - PT PLN (Persero) berhasil mengoperasikan infrastruktur kelistrikan berupa Extension Trafo 2 pada Gas Insulated Switchgear (GIS) Pelabuhan Ratu. Kehadiran infrastruktur tersebut diharapkan dapat mendukung pemulihan sektor pariwisata.

Dengan adanya Extension Trafo 2, GIS Pelabuhan Ratu saat ini mengoperasikan 2 trafo dengan masing-masing kapasitas sebesar 60 Mega Volt Ampere (MVA). Sebelumnya, GIS Pelabuhan Ratu hanya memiliki satu trafo dengan kapasitas 60 MVA.

General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah, Tejo Wihardiyono mengatakan, penambahan infrastruktur kelistrikan ini merupakan komitmen PLN untuk menghadirkan listrik yang andal bagi pelaku bisnis wisata dan masyarakat.

“Setelah 2 tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19, masyarakat mulai berbenah kembali memasuki fase pemulihan ekonomi. Beroperasinya Extension Trafo 2 ini akan meningkatkan cadangan daya kelistrikan sebesar 60 megawatt (MW) dengan total daya mampu disalurkan 715 MW, sehingga peluang penambahan daya atau pelanggan baru dapat dipenuhi,” terang Tejo.

GIS Pelabuhan Ratu sendiri memasok kebutuhan listrik untuk wilayah Kabupaten Sukabumi yang terkenal dengan pariwisatanya seperti Kawasan Cagar Alam Budaya Geopark Ciletuh yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai geopark kelas dunia, lalu wisata pantai di Pelabuhan Ratu hingga Cisolok.

Tejo menambahkan dengan hadirnya Extension Trafo 2 maka beban kelistrikan di GIS Pelabuhan Ratu yang semula 54 persen berkurang menjadi 27,13 persen.

“Beroperasinya Extension Trafo 2 akan membuat listrik di Kabupaten Sukabumi menjadi lebih andal, karena GIS Pelabuhan Ratu memiliki cadangan beban yang lebih besar yaitu sebesar 72,87 persen,” terang Tejo.

Sebagai informasi, sebanyak 50 personel dikerahkan untuk pekerjaan penambahan Extension Trafo 2 GIS Pelabuhan Ratu ini. Adapun nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk proyek ini sekitar 40 persen.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw

Copyright © ANTARA 2024