Manado (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara melakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian penyakit cacar monyet (monkeypox) di daerah tersebut.
"Pedoman pencegahan dan pengendalian monkeypox telah disosialisasikan ke kabupaten dan kota," sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Daerah Sulut, Gysje Pontororing di Manado, Selasa.
Dia berharap peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit ini juga dilakukan dinas kesehatan kabupaten/kota serta fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
"Langkah pencegahan lainnya yaitu meningkatkan surveilens terhadap penyakit cacar monyet ini," ujarnya.
Menurut dia, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan antarmanusia, dari hewan ke manusia, serta mengurangi kepanikan dan stigmatisasi.
Langkah pencegahan mengurangi risiko penularan antarmanusia dilakukan dengan menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat penderita, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah merawat dan mengunjungi penderita.
Pencegahan penularan dari hewan ke manusia dengan menghindari kontak langsung atau provokasi hewan penular yang diduga terinfeksi, mengkonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar, dan menggunakan APD lengkap saat menangani hewan terinfeksi.
Sedangkan untuk mengurangi kepanikan dan stigmatisasi, masyarakat diberikan pemahaman bahwa penyakit cacar monyet dapat sembuh sendiri dan diobati dengan kematian yang sangat rendah.
"Stigmatisasi penderita dan fasilitas pelayanan kesehatan harus dicegah sementara dukungan psikososial dapat disediakan untuk penderita selama perawatan dan setelah keluar dari ruang isolasi," sebutnya.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang pertama kali ditemukan di Denmark tahun 1958, saat itu terdapat dua kasus cacar yang muncul pada kera yang dipelihara untuk kegiatan penelitian.
Penyakit ini pertama kali mengenai manusia pada tahun 1970 di Republik Kongo dan menjadi endemik di Afrika Barat dan Tengah seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Ghana, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulut mewaspadai penyebaran penyakit cacar monyet setelah satu kasus ditemukan di Indonesia.
"Pedoman pencegahan dan pengendalian monkeypox telah disosialisasikan ke kabupaten dan kota," sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Daerah Sulut, Gysje Pontororing di Manado, Selasa.
Dia berharap peningkatan kewaspadaan terhadap penyakit ini juga dilakukan dinas kesehatan kabupaten/kota serta fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
"Langkah pencegahan lainnya yaitu meningkatkan surveilens terhadap penyakit cacar monyet ini," ujarnya.
Menurut dia, ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko penularan antarmanusia, dari hewan ke manusia, serta mengurangi kepanikan dan stigmatisasi.
Langkah pencegahan mengurangi risiko penularan antarmanusia dilakukan dengan menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat penderita, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah merawat dan mengunjungi penderita.
Pencegahan penularan dari hewan ke manusia dengan menghindari kontak langsung atau provokasi hewan penular yang diduga terinfeksi, mengkonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar, dan menggunakan APD lengkap saat menangani hewan terinfeksi.
Sedangkan untuk mengurangi kepanikan dan stigmatisasi, masyarakat diberikan pemahaman bahwa penyakit cacar monyet dapat sembuh sendiri dan diobati dengan kematian yang sangat rendah.
"Stigmatisasi penderita dan fasilitas pelayanan kesehatan harus dicegah sementara dukungan psikososial dapat disediakan untuk penderita selama perawatan dan setelah keluar dari ruang isolasi," sebutnya.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang pertama kali ditemukan di Denmark tahun 1958, saat itu terdapat dua kasus cacar yang muncul pada kera yang dipelihara untuk kegiatan penelitian.
Penyakit ini pertama kali mengenai manusia pada tahun 1970 di Republik Kongo dan menjadi endemik di Afrika Barat dan Tengah seperti Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Pantai Gading, Liberia, Ghana, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulut mewaspadai penyebaran penyakit cacar monyet setelah satu kasus ditemukan di Indonesia.