Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) memperkirakan puncak musim kemarau di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Oktober 2022.

"Kita baru memasuki awal musim kemarau," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle di Manado, Minggu.

Dibandingkan dengan periode sebelumnya, musim kemarau saat ini tergolong mundur karena nanti dimulai di awal Agustus 2022.

Tahun-tahun sebelumnya, awal musim kemarau mulai memasuki bulan Juli, katanya.

Menurut dia, musim kemarau akan memberikan dampak bagi masyarakat karena bisa berpotensi terjadinya kekeringan atau kekurangan air.

Dampak berikutnya, bisa memicu kebakaran hutan dan lahan ataupun permukiman.

"Ini yang harus diwaspadai," ajaknya.

Karena itu dia berharap, sebelum meninggalkan rumah untuk beraktivitas, masyarakat memastikan sumber-sumber yang bisa memicu kebakaran dalam keadaan padam.

Dia juga mengajak masyarakat tidak membakar lahan untuk dijadikan areal bercocok tanam.

"Masih ada hujan di musim kemarau ini, tapi durasinya pendek dan sporadis," ujarnya.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024