Manado (ANTARA) -

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, BMKG, Ben Molle, mengatakan Sulawesi Utara mengalami kemarau basah.

"Saat ini Sulut baru masuk periode awal musim kemarau di dasarian pertama Agustus," kata Ben di Manado, Selasa.

Hanya saja, menurut dia, musim kemarau di Sulut tergolong mundur dari biasanya pada  Juli dan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus.

"Ketika kita masuk awal musim kemarau di bulan Agustus maka secara otomatis musim kemarau di Sulut akan bergeser diperkirakan hingga bulan Oktober," katanya.

Disebut kemarau basah, menurut Ben, karena musim kemarau periode tahun 2022 tidak signifikan dan masih diselingi dengan hujan-hujan yang bersifat sporadis dan lebat durasi cepat, serta ada guntur atau kilat.

"Pantauan dalam beberapa hari ini indeks Elnino masih aktif dalam kategori lemah sehingga pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah Indonesia dan Sulawesi Utara masih aktif," katanya menjelaskan.

Dia menyebutkan zona musim (ZOM) di Sulut rata-rata sudah memasuki awal musim kemarau, namun agak berbeda dengan ZOM yang mencakup Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang berada pada periode musim hujan.

Dia berharap, warga mengantisipasi musim kemarau karena berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024