Manado, 23/4 (AntaraSulut) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Luctor Tapiheru mengatakan realisasi kredit usaha rakyat di daerah tersebut hingga Februari 2014 mencapai Rp1,45 triliun.

"Porsi kredit mikro, kecil, menengah cukup dominan terhadap total pinjaman bank, termasuk KUR di dalamnya. Kami melihat rata-rata kredit mikro, kecil, menengah tersalur untuk sektor usaha perdagangan dan jasa," katanya di Manado, Rabu.

Ia mengatakan rata-rata perbankan di daerah tersebut, termasuk bank penyalur KUR, memiliki akses untuk menggarap UMKM.

Dia mengatakan tantangan penyaluran kredit mikro dan kecil, termasuk KUR, ialah serapannya bisa lebih mengarah pada kegiatan produktif.

Dia memberi contoh tentang serapan kredit untuk sektor pertanian yang dinilai masih belum terlalu besar.

Oleh karena itu, BI memberikan pembinaan, termasuk melalui lembaga keagamaan.

Luctor mengatakan penyaluran KUR di Sulut akan terus tumbuh, antara lain terdorong bertambahnya jumlah jaringan kantor bank di provinsi tersebut.

"Jaringan kantor bank masih relatif terbatas, terutama di daerah pemekaran, sehingga ekspansi harus terus dilakukan," katanya.

Hingga posisi Februari 2014, non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR di Sulut mencapai 6,22 persen.

"NPL ini cukup tinggi, yakni berada di atas batasan BI, yakni lima persen," katanya.

BI mengimbau perbankan lebih prudent dalam mitigasi risiko menyalurkan KUR.

"Dan kepada pelaku UMKM juga harus lebih meningkatkan pengelolaan usaha secara profesional sehingga terjadi kerja sama yang baik," katanya.

Ia menjelaskan BI akan selalu membantu pelaku usaha yang butuh pelatihan dan kerja sama dengan SKPD terkait. 

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024