Jakarta (ANTARA) - Penyerang Wolverhampton Hwang Hee-chan meminta suporter bersikap dewasa setelah ia menjadi sasaran serangan rasial saat klub Liga Premier Inggris itu melakoni laga uji coba pramusim di Portugal.
"Kita semua sama-sama manusia. Kita harus bersikap dewasa untuk menikmati sepak bola," tulis Hwang dalam unggahannya berupa pernyataan berbahasa Inggris dan Korea.
"Saya harap ini jadi hari terakhir orang-orang menjadi korban serangan rasial, bukan hanya di olahraga tapi juga di semua bidang. Tidak untuk rasisme," tulis Hwang dalam pernyataan yang sama.
Sebelumnya, Wolverhampton telah merilis pernyataan yang mengutuk dugaan serangan rasial yang dialami salah satu pemainnya dalam uji coba melawan klub Portugal Farense yang berakhir imbang 1-1 pada Minggu (31/7).
Dalam pertandingan tersebut Hwang menyumbangkan satu gol untuk Wolverhampton lewat eksekusi tendangan penalti.
"Kami sangat kecewa untuk melaporkan salah satu pemain kami menjadi sasaran serangan diskriminatif dari fan lawan pada pertandingan malam ini melawan SC Farense," demikian pernyataan Wolverhampton.
"Kami akan melaporkan insiden ini kepada UEFA dan meminta klub lawan serta otoritas berwenang untuk melakukan penyelidikan. Rasisme dalam bentuk apapun tidak bisa diterima dan tidak boleh dibiarkan," tulis pernyataan yang sama.
Serangan rasial baik di dalam lapangan, dari tribun penonton, hingga secara daring masih mewarnai dunia sepak bola.
"Kita semua sama-sama manusia. Kita harus bersikap dewasa untuk menikmati sepak bola," tulis Hwang dalam unggahannya berupa pernyataan berbahasa Inggris dan Korea.
"Saya harap ini jadi hari terakhir orang-orang menjadi korban serangan rasial, bukan hanya di olahraga tapi juga di semua bidang. Tidak untuk rasisme," tulis Hwang dalam pernyataan yang sama.
Sebelumnya, Wolverhampton telah merilis pernyataan yang mengutuk dugaan serangan rasial yang dialami salah satu pemainnya dalam uji coba melawan klub Portugal Farense yang berakhir imbang 1-1 pada Minggu (31/7).
Dalam pertandingan tersebut Hwang menyumbangkan satu gol untuk Wolverhampton lewat eksekusi tendangan penalti.
"Kami sangat kecewa untuk melaporkan salah satu pemain kami menjadi sasaran serangan diskriminatif dari fan lawan pada pertandingan malam ini melawan SC Farense," demikian pernyataan Wolverhampton.
"Kami akan melaporkan insiden ini kepada UEFA dan meminta klub lawan serta otoritas berwenang untuk melakukan penyelidikan. Rasisme dalam bentuk apapun tidak bisa diterima dan tidak boleh dibiarkan," tulis pernyataan yang sama.
Serangan rasial baik di dalam lapangan, dari tribun penonton, hingga secara daring masih mewarnai dunia sepak bola.