Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara memiliki jumlah penduduk miskin terendah di Pulau Sulawesi hingga Maret 2022.
"Persentase penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu sebesar 7,28 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra di Manado, Senin.
Asim mengatakan kemudian persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 15,42 persen.
Dia mengatakan Sulawesi Tengah 12,33 persen, Sulawesi Selatan 8,63 persen, Sulawesi Tenggara 11,17 persen serta Sulawesi Barat 11,75 persen.
Sementara itu, katanya, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 777,44 ribu orang), sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 165,72 ribu orang.
Di Sulut, katanya, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 7,28 persen, menurun 0,08 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,49 persen poin terhadap Maret 2021.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 185,14 ribu orang, menurun 1,4 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 11,21 ribu orang terhadap Maret 2021.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 5,09 persen, naik menjadi 5,14 persen pada Maret 2022.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 10,07 persen, turun menjadi 9,77 persen pada Maret 2022.
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan naik sebanyak 0,28 ribu orang (dari 70,14 ribu orang pada September 2021 menjadi 70,42 ribu orang pada Maret 2022).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 1,69 ribu orang, dari 116,41 ribu orang pada September 2021 menjadi 114,72 ribu orang pada Maret 2022.
"Persentase penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Utara, yaitu sebesar 7,28 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Asim Saputra di Manado, Senin.
Asim mengatakan kemudian persentase penduduk miskin terbesar berada di wilayah Provinsi Gorontalo, yaitu sebesar 15,42 persen.
Dia mengatakan Sulawesi Tengah 12,33 persen, Sulawesi Selatan 8,63 persen, Sulawesi Tenggara 11,17 persen serta Sulawesi Barat 11,75 persen.
Sementara itu, katanya, dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 777,44 ribu orang), sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 165,72 ribu orang.
Di Sulut, katanya, persentase penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 7,28 persen, menurun 0,08 persen poin terhadap September 2021 dan menurun 0,49 persen poin terhadap Maret 2021.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 185,14 ribu orang, menurun 1,4 ribu orang terhadap September 2021 dan menurun 11,21 ribu orang terhadap Maret 2021.
Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 5,09 persen, naik menjadi 5,14 persen pada Maret 2022.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 10,07 persen, turun menjadi 9,77 persen pada Maret 2022.
Dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan naik sebanyak 0,28 ribu orang (dari 70,14 ribu orang pada September 2021 menjadi 70,42 ribu orang pada Maret 2022).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 1,69 ribu orang, dari 116,41 ribu orang pada September 2021 menjadi 114,72 ribu orang pada Maret 2022.