Jakarta, (AntaraSulut) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan peluncuran beasiswa untuk program master (S2) dan doktoral (S3) yang diberi nama beasiswa presiden republik Indonesia di Istana Negara, Rabu sore.

Peresmian dihadiri oleh  para duta besar negara sahabat, sejumlah undangan lainnya para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Selain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, tampak hadir pula Menteri Keuangan M Chatib Basri, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin dan Wakil Menteri Agama Nazaruddin Umar.

Presiden dalam sambutannya mengatakan, program ini merupakan upaya menjadikan manusia Indonesia yang berkualitas, berdaya saing tinggi dan mampu berkompetisi, sehingga menjadikan negara ini sebagai negara maju pada ulang tahun kemerdekaannya ke - 100 nanti, atau 2045. Program ini juga diharapkan mampu menciptakan para pemimpin menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.

"Saya harap agar program beasiswa presiden ini mempersiapkan 'future leader' (pemimpin masa depan), agar sekali lagi 10-20 tahun lagi Indonesia bukan saja 'emerging country' tapi negara maju," kata Presiden.

Menteri Pendidikan M Nuh mengatakan, program beasiswa presiden (president scholarship) dibiayai dari dana abadi yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). LPDP merupakan badan layanan umum yang secara koordinatif di bawah tiga kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama.

Beasiswa presiden merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh LPDP. Sejumlah program lainnya diantaranya beasiswa Bidikmisi.

M Nuh mengatakan, untuk beasiswa presiden tersebut akan membuka peluang bagi 100 putra-puteri terbaik yang akan meneruskan jenjang S2 ataupun S3 di 50 universitas terbaik dunia.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024