Manado (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan langkah penguatan dalam upaya menjaga stabilitas harga bawang rica/cabai tomat (barito)  di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Penguatan dilakukan oleh TPID Sulut melalui Satgas Pangan diantaranya  melalui pemantauan volume perdagangan komoditas utama sering jadi penyumbang inflasi yakni bawang cabai(rica) dan tomat(barito) ke luar Sulut, " kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Selasa.

Ini dilakukan berkoordinasi dengan balai karantina dengan melakukan  pemetaan potensi pertanian di Sulut, pemetaan rantai pasok barito, serta pemetaan harga di tingkat petani hingga pedagang eceran.

Selain itu, penguatan Satgas Pangan ini juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidakwajaran baik pada pasokan, harga, ataupun distribusi.

Arbonas mengatakan ini untuk menjaga agar angka inflasi tetap stabil.Ke depan.

Melalui perkembangan harga dan tingkat inflasi terkini, Bank Indonesia memperkirakan tekanan inflasi Sulawesi Utara cenderung meningkat meski terjaga pada rentang sasaran inflasi 3±1 persen (yoy).

Dia menjelaskan meskipun dampak kenaikan harga global yang tercermin dari komoditas berbahan baku impor cenderung terbatas, potensi peningkatan tekanan inflasi perlu direspon terutama yang terkait dengan sisi supply.

Masih terkendalinya tekanan inflasi inti menunjukkan bahwa permintaan masyarakat masih cukup terkendali.

Namun tingginya inflasi volatile food yang pada bulan Juni 2022 disebabkan oleh supply yang tidak memadai memerlukan perhatian khusus melalui sinergi dan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik pada tingkat Provinsi Sulawesi Utara ataupun Kabupaten/Kota.

TPID Provinsi Sulawesi Utara dalam menanggapi pergerakan harga Barito telah menyelenggarakan rapat koordinasi pada tanggal 29 Juni 2022.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian, pasokan Barito terutama tomat lokal Sulut diperkirakan baik hingga akhir tahun.

Namun karena harga jual di wilayah sekitar Sulut cenderung lebih tinggi, daerah pemasok memilih untuk mengirimkan pasokannya ke luar Sulut.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024