Manado, (AntaraSulut) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Ronald Sorongan mengatakan, kegiatan internasional Konferensi Terumbu Karang Dunia (world coral reef conference-WCRC) Mei 2014 akan menelan biaya Rp20 miliar.

Biaya kegiatan WCRC tersebut dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan sebagian dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sulut, kata Ronald di Manado, Sabtu.

"Dari anggaran APBN sekitar Rp15 miliar dan APBD Sulut dialokasikan sebesar Rp5 miliar, diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik," ujarnya.

Saat ini rapat serta pertemuan, baik di tingkat nasional maupun provinsi terus dilakukan guna merampungkan persiapan kegiatan WCRC tersebut.

"Sekarang ini tinggal menunggu keputusan tender untuk menentukan event organizer (EO) yang akan menangani kegiatan tersebut," jelasnya.

Sekretaris DKP Sulut, Denie Rawis mengatakan, sampai saat ini Provinsi Sulut sudah sangat siap dalam menyambut kegiatan internasional tersebut.

Rapat terakhir telah membahas tentang penunjukkan instansi yang mengawal untuk pendampingan EO nanti yakni Dinas Pariwisata, DKP, Diknas, Bappeda dan Biro SDA, Biro Pembangunan, Biro Perekonomian, Dinas Perhubungan, BLH, Badan Kesbang Sulut dan aparat Kepolisian.

"Ada sembilan negara akan ikut WCRC di Manado yakni Australia, Filipina, Malaysa, Timor Leste, Papua Nugini, Solomon Island, Roma, Jepang dan Italia," ujarnya.

Rencananya WCRC akan dilaksanakan 14-17 Mei 2014, akan dirangkaikan dengan peresmian gedung sekretariat bersama coral triangle initiative (CTI) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Ronald.

Dia mengatakan, hingga pelaksanaan nanti ditergetkan sebanyak 1.500 peserta ikut konferensi, dan setiap negara akan mengikuti konferensi tingkat menteri kelautan pada event CTI dan ATSEA (Arafura and Timor Seas Ecosystem Action).

Salah satu agenda yang akan dibahas dalam konferensi terumbu karang dunia ini adalah karbon biru (blue karbon), di mana terumbu karang memberikan andil besar dalam pengurangan emisi gas buang di udara seperti karbon dioksida dan gas-gas lainnya, kata Ronald. ***3***

(T.K005/B/F003/F003) 15-03-2014 09:50:07

Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024