Manado (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Sam Ratulangi mendukung atraksi demo udara pada HUT ke-64 Kodam XIII/Merdeka, di Tomohon, Kamis (16/6)
Pada kegiatan itu mendatangkan pesawat C130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Rahman Saleh diawaki Mayor Penerbang Ebor.
Sejalan dengan instruksi Komandan Lanud (Danlanud) Sam Ratulangi Marsma TNI M. Satriyo Utomo, para awak C130 A1316 Hercules mengangkut 16 penerjun Free Fall menuju Drop Zone atau sasaran dengan ketinggian 8.500 feet dan kembali ke Lanud Sam Ratulangi Manado.
Keenam belas Penerjun mendapatkan penekanan yang penting oleh Danlanud Sam Ratulangi Satriyo Utomo.
Bahwasanya olahraga dirgantara selalu memiliki risiko yang tinggi. Sebab itu, diperlukan sikap kehati-hatian dalam hal ini.
“Koordinasi intens harus dilakukan antara tim penerjun, crew pilot, maupun dengan koordinator demo udara. Tidak ada keraguan, tidak ada kira-kira. Di Angkatan Udara yang ada eksakta, pasti!,” kata Danlanud.
Ia menambahkan, selanjutnya, kesiapan, mental dan parameter. "Demo udara penuh dengan risiko. Dilarang untuk jumawa, arogan dan tidak pula menganggap enteng. Jika ada yang merasa tidak fit, tidak nyaman, segera mundur. Perencanaan harus matang. Planning adalah 90% keberhasilan,” kata Danlanud.
Enam Belas Penerjun ini bersumber dari FASI Sulut, Kopassus, Kostrad dan Kodam 13/ Merdeka. Sebanyak lima penerjun FASI Sulut, tiga diantaranya wanita.
Mereka melaksanakan Free Fall dan mendarat aman di Lapangan Rindam XIII/ Merdeka.
Warna-warni payung atlet Free Fall menghiasi langit Kota Tomohon pagi ini.
Beberapa Penerjun merentangkan bendera. Yakni, bendera Merah Putih, bendera Provinsi Sulut, bendera Provinsi Sulteng, bendera Provinsi Gorontalo serta bendera Kodam 13/ Merdeka.
Atlet Penerjun wanita asal Sulut Pingkan Mandagi Atlet peraih Perak PON XX Papua 2021, dan Liven Tuegeh, Fasida Sulut atlet Pon XX Papua 2021 serta Chintia Doodoh, Fasida Sulut atlet Pon XX Papua 2021.
Sementara itu, Tim Paralayang dibatalkan melakukan kegiatan disebabkan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya penerjunan dari puncak Gunung Lokon.
Bertindak selaku Koordinator Demo Udara adalah Kadispotdirga Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pasukan Paulus Purwadi.
Pada kegiatan itu mendatangkan pesawat C130 Hercules dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Rahman Saleh diawaki Mayor Penerbang Ebor.
Sejalan dengan instruksi Komandan Lanud (Danlanud) Sam Ratulangi Marsma TNI M. Satriyo Utomo, para awak C130 A1316 Hercules mengangkut 16 penerjun Free Fall menuju Drop Zone atau sasaran dengan ketinggian 8.500 feet dan kembali ke Lanud Sam Ratulangi Manado.
Keenam belas Penerjun mendapatkan penekanan yang penting oleh Danlanud Sam Ratulangi Satriyo Utomo.
Bahwasanya olahraga dirgantara selalu memiliki risiko yang tinggi. Sebab itu, diperlukan sikap kehati-hatian dalam hal ini.
“Koordinasi intens harus dilakukan antara tim penerjun, crew pilot, maupun dengan koordinator demo udara. Tidak ada keraguan, tidak ada kira-kira. Di Angkatan Udara yang ada eksakta, pasti!,” kata Danlanud.
Ia menambahkan, selanjutnya, kesiapan, mental dan parameter. "Demo udara penuh dengan risiko. Dilarang untuk jumawa, arogan dan tidak pula menganggap enteng. Jika ada yang merasa tidak fit, tidak nyaman, segera mundur. Perencanaan harus matang. Planning adalah 90% keberhasilan,” kata Danlanud.
Enam Belas Penerjun ini bersumber dari FASI Sulut, Kopassus, Kostrad dan Kodam 13/ Merdeka. Sebanyak lima penerjun FASI Sulut, tiga diantaranya wanita.
Mereka melaksanakan Free Fall dan mendarat aman di Lapangan Rindam XIII/ Merdeka.
Warna-warni payung atlet Free Fall menghiasi langit Kota Tomohon pagi ini.
Beberapa Penerjun merentangkan bendera. Yakni, bendera Merah Putih, bendera Provinsi Sulut, bendera Provinsi Sulteng, bendera Provinsi Gorontalo serta bendera Kodam 13/ Merdeka.
Atlet Penerjun wanita asal Sulut Pingkan Mandagi Atlet peraih Perak PON XX Papua 2021, dan Liven Tuegeh, Fasida Sulut atlet Pon XX Papua 2021 serta Chintia Doodoh, Fasida Sulut atlet Pon XX Papua 2021.
Sementara itu, Tim Paralayang dibatalkan melakukan kegiatan disebabkan cuaca yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya penerjunan dari puncak Gunung Lokon.
Bertindak selaku Koordinator Demo Udara adalah Kadispotdirga Lanud Sam Ratulangi Kolonel Pasukan Paulus Purwadi.