Manado, (AntaraSulut) - Pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) 'Paulus' Wasian Wilayah Kakas Satu merayakan valentine Day atau hari kasih sayang bersama dalam ibadah.

Ketua Pemuda GMIM 'Paulus' Wasian, Wilayah Kakas Satu, Melisa Gerungan mengatakan perayaan hari kasih sayang ini untuk mempererat tali persaudaraan di antara pemuda.

"Pemuda sebagai aset gereja harus memiliki ikatan kuat di antara sesama sehingga berbagai program kerja bisa terlaksana dengan kekompakan dengan kesamaan visi dan misi yang ada," kata Melisa.

Katanya, perayaan hari kasih sayang tak selalu harus berdua-duaan tetapi bisa juga dirayakan beramai-ramai seperti yang dilakukan para pemuda GMIM Paulus Wasian.

"Seperti saat ini kami para pemuda baik yang masih mencari pasangan ataupun mengajak pasangan masing-masing boleh merayakan malam kasih sayang ini secara bersama-sama," katanya.

Katanya, juga hadir dalam ibadah kasih sayang ini pemuda dari jemaat tetangga di Desa Wasian kecamatan Kakas Barat.

"Kami berharap kebersamaan ini akan terus dijaga sehingga rasa menyayangi dan mengasihi akan terus terjalin di antara pemuda di Wasian khususnya dan di Kakas pada umumnya," katanya.

Bendahara Pemuda Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Pnt Toar Pangkey mengatakan dalam khotbahnya bahwa kasih selayaknya tidak mengharapkan balasan dalam pembacaan Alkitab 1 Korintus 13.

Katanya, kasih itu murah hati, Murah hati atau baik hati adalah bersikap baik dan peduli pada orang lain. Kasih itu murah hati. Kita mungkin berpikir hal ini tidak perlu dikatakan, namun setelah apa yang telah dilakukan atas nama kasih diteliti baik-baik, kita akan bijaksana bila mengukur kasih hanya dengan gelas ukur yang disebut kemurahan hati. Bila seseorang itu tidak murah hati, berarti dia tidak mengasihi. 

"Kasih Tidak Cemburu. Rasa cemburu atau iri hati biasanya muncul saat orang lain (dan bukan kita) mendapatkan perhatian. Saat kecemburuan muncul, kita harus mempertanyakan apakah ada kasih. Beberapa orang mengatakan bahwa kasih itu cemburu karena kasih menginginkan dan mengharapkan orang lain. Namun, kasih yang sejati memberikan hak mereka atas perhatian orang lain. Kasih justru memberikan dirinya sendiri supaya orang lain mendapatkan keuntungan," katanya.
 
katanya, Kasih Tidak Mencari Keuntungan untuk Diri Sendiri. Ketika kita mencari kesejahteraan diri kita sendiri, kita menghalangi kemampuan kita untuk mengasihi. Kasih mengusahakan kesejahteraan orang lain. 

"Bila kita lebih mementingkan diri sendiri, maka kita akan memberikan perlakuan istimewa pada diri kita sendiri. Kita bahkan akan berbohong, curang, memfitnah, mengumpat, dan lain untuk melayani kebutuhan diri kita sendiri," katanya.

Ditambahkannya, sebagai pemuda pergunakanlah selalu kasih yang diberikan oleh Allah untuk saling mengasih antar sesama terlebih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mengaruniakan cinta itu buat kita.


Pewarta :
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024