Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Eng Hary Budiarto mengatakan talenta digital menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi digital serta pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Dalam Presidensi G20 khususnya untuk Digital Economy Working Group (DEWG), salah satunya adalah membahas ekonomi digital dalam rangka pemulihan ekonomi (pasca pandemi)," kata Hary dalam jumpa media secara daring, Selasa.
Infrastruktur, pemerintahan, dan ekonomi digital ini dikatakan Hary tidak bisa dilaksanakan kalau SDM-nya tidak memanfaatkan dan menguasai teknologi digital.
"Oleh sebab itu, pilar ini penting untuk disiapkan," tegas Hary.
Baca juga: Telkomsel Luncurkan 'Sahabat Telkomsel' , Wadah Pengembangan Talenta Digital Content Creator Tanah Air
Hary memaparkan, akselerasi transformasi digital membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan ahli, serta menguasai beberapa bidang terkait seperti contohnya big data analysis, pemasaran digital (digital marketing), pengembangan web (web developing), keamanan digital (cyber security), dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Kominfo memiliki sejumlah upaya untuk menyiapkan talenta digital di berbagai tingkatan keahlian.
Tingkat dasar berupa pelatihan literasi digital, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital.
Target pemerintah untuk pelatihan ini sangat masih, hanya pada 2021 saja ada sekitar 12,5 juta orang yang mengikuti pelatihan literasi digital.
Pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan Digital Talent Scholarship antara lain untuk lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Untuk program ini, pemerintah bekerja sama dengan universitas di dalam negeri dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan kepada 200.000 peserta setiap tahun.
Pada tingkat mahir, Kominfo memiliki program Digital Leadership Academy untuk para pembuat kebijakan digital, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Setiap tahun, kementerian membuka kuota 300 hingga 500 kursi.
Ada juga akademi untuk berbagai kalangan, mulai dari fresh graduate, hingga kalangan profesional dan aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, Kementerian Kominfo juga memiliki program Digital Entrepreneurship Academy (DEA), yang bertujuan menyiapkan SDM unggul untuk mempercepat transformasi digital bidang kewirausahaan dalam rangka meningkatkan ekonomi digital, dengan target yang dilatih pada tahun 2022 sejumlah 60 ribu orang.
Sasaran program ini mencakup mencetak wirausahawan digital baru, upskilling wirausahawan digital maju, dan pengembangan kewirausahaan digital di desa yang inklusif.
Baca juga: BRI gali potensi talenta digital RI melalui BRIBRAIN Academy
"Dalam Presidensi G20 khususnya untuk Digital Economy Working Group (DEWG), salah satunya adalah membahas ekonomi digital dalam rangka pemulihan ekonomi (pasca pandemi)," kata Hary dalam jumpa media secara daring, Selasa.
Infrastruktur, pemerintahan, dan ekonomi digital ini dikatakan Hary tidak bisa dilaksanakan kalau SDM-nya tidak memanfaatkan dan menguasai teknologi digital.
"Oleh sebab itu, pilar ini penting untuk disiapkan," tegas Hary.
Baca juga: Telkomsel Luncurkan 'Sahabat Telkomsel' , Wadah Pengembangan Talenta Digital Content Creator Tanah Air
Hary memaparkan, akselerasi transformasi digital membutuhkan sumber daya manusia yang unggul dan ahli, serta menguasai beberapa bidang terkait seperti contohnya big data analysis, pemasaran digital (digital marketing), pengembangan web (web developing), keamanan digital (cyber security), dan lain sebagainya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kementerian Kominfo memiliki sejumlah upaya untuk menyiapkan talenta digital di berbagai tingkatan keahlian.
Tingkat dasar berupa pelatihan literasi digital, melalui Gerakan Nasional Literasi Digital.
Target pemerintah untuk pelatihan ini sangat masih, hanya pada 2021 saja ada sekitar 12,5 juta orang yang mengikuti pelatihan literasi digital.
Pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan Digital Talent Scholarship antara lain untuk lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Untuk program ini, pemerintah bekerja sama dengan universitas di dalam negeri dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan kepada 200.000 peserta setiap tahun.
Pada tingkat mahir, Kominfo memiliki program Digital Leadership Academy untuk para pembuat kebijakan digital, baik di sektor pemerintahan maupun swasta. Setiap tahun, kementerian membuka kuota 300 hingga 500 kursi.
Ada juga akademi untuk berbagai kalangan, mulai dari fresh graduate, hingga kalangan profesional dan aparatur sipil negara (ASN).
Selain itu, Kementerian Kominfo juga memiliki program Digital Entrepreneurship Academy (DEA), yang bertujuan menyiapkan SDM unggul untuk mempercepat transformasi digital bidang kewirausahaan dalam rangka meningkatkan ekonomi digital, dengan target yang dilatih pada tahun 2022 sejumlah 60 ribu orang.
Sasaran program ini mencakup mencetak wirausahawan digital baru, upskilling wirausahawan digital maju, dan pengembangan kewirausahaan digital di desa yang inklusif.
Baca juga: BRI gali potensi talenta digital RI melalui BRIBRAIN Academy